.webp)
Kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali, terus meluas. BPBD berencana untuk membuat hujan buatan untuk memadamkan api di sana.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan api sudah merembet ke timur, tepatnya ke arah Hutan Lindung Munduk, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Sementara petugas belum bisa menjangkau lokasi kebakaran karena medan yang sulit.
Oleh karena itu, pihaknya berencana membuat hujan buatan. Rancangan ini sudah dibuat dengan beberapa pihak terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun untuk membuat hujan buatan, harus ada potensi awan hujan. Karena itu merupakan salah satu syaratnya," kata Arimbawa, Jumat (18/10/2024).
Menurut Arimbawa, hujan buatan paling memungkinkan untuk dilakukan. Sebab, opsi untuk terjun langsung ke lokasi maupun menggunakan helikopter, belum memungkinkan.
"Sangat sulit jika menggunakan helikopter, karena kecepatan angin selalu berubah-ubah takutnya nanti terjadi turbulensi, sehingga cukup membahayakan," ujar Arimbawa.
Saat ini ada dua tim yang memantau kebakaran di sana. Tim fokus memantau di kawasan Desa Ban karena api terus meluas dan mengarah ke sana.
"Kami tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran karena lokasi cukup sulit dan membahayakan. Sehingga kami hanya bisa melakukan pemantauan saja sembari mencari solusi untuk proses pemadaman jika seandainya kebakaran semakin meluas," ucap Arimbawa.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh tim yang ada di lapangan, kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Pengubengan, Desa Besakih, mencapai 120 hektare, sedangkan untuk di wilayah Desa Ban mencapai 25 hektare. Jadi total kebakaran hutan lereng Gunung Agung hingga saat ini mencapai 145 hektare.
Adapun kebakaran ini terjadi sejak Minggu (13/10/2025). Kebakaran tersebut diperkirakan berada di ketinggian 2.300 meter di bawah permukaan laut (mdpl). Jaraknya sekitar 4-5 kilometer dari permukiman penduduk di sekitar Pura Pengubengan Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
(dpw/hsa)
