Kebakaran hutan di Lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali, meluas hingga 100 hektare (ha). Petugas belum bisa memadamkan api karena terkendala medan yang sulit dijangkau.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan terdeteksi enam titik api di hutan lereng Gunung Agung di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Berdasarkan hasil pantauan yang kami lakukan, luas hutan yang terbakar di lereng Gunung Agung dari kemarin hingga saat ini kurang lebih sekitar 100 hektare," kata Arimbawa, Senin (14/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hutan yang terbakar tersebut meliputi pohon pinus, cemara, dan juga semak belukar. Namun proses pemadaman belum bisa dilakukan karena lokasi kebakaran sangat sulit dijangkau.
Baca juga: Hutan di Lereng Gunung Agung Terbakar |
"Upaya pemadaman belum bisa kami lakukan karena akses yang sulit menuju lokasi kebakaran yang membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Kondisi cuaca di lokasi juga sangat panas sehingga menambah risiko jika nekat melakukan penanganan," ujar Arimbawa.
Saat ini petugas gabungan masih terus memantau perkembangan kebakaran di atas. Jika memungkinkan, mereka akan langsung melakukan pemadaman.
Adapun hutan di lereng Gunung Agung itu dilaporkan terbakar sejak Minggu (13/10).
Kebakaran tersebut diperkirakan berada di ketinggian 2.300 mdpl. Jaraknya sekitar 4-5 kilometer dari permukiman penduduk di sekitar Pura Pengubengan Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.
Arimbawa mengungkapkan percikan api muncul diduga karena gesekan ranting kering yang dipicu angin kencang.
(dpw/dpw)