Kisah Pilu di Balik Alasan Keluarga Kurung Kakak Beradik dalam Kandang

Regional

Kisah Pilu di Balik Alasan Keluarga Kurung Kakak Beradik dalam Kandang

Syahdan Alamsyah - detikBali
Rabu, 16 Okt 2024 07:53 WIB
Ha dan Sam, terpaksa dikerangkeng keluarganya karena menderita gangguan kejiwaan. Kondisi ini juga sudah di cek oleh kepolisian setempat yang mendengar kabar soal kakak beradik tersebut
Ha dan Sam, dua kakak beradik di Sukabumi dikurung keluarga dalam kandang karena gangguan kejiwaan. (Foto: Istimewa)
-

Dua bersaudara, Ha (36) dan Sam (32), dikurung keluarga dalam kandang di dekat rumah mereka di Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ada kisah pilu di balik langkah keluarga mengurung kakak beradik itu.

Dilansir dari detikJabar, Rabu (16/10/2024), Ha dan Sam dikurung orang tua mereka karena takut keduanya membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain. Ironisnya, keluarga tak tahu cara memperlakukan atau merawat kedua pria itu.

"Kondisinya sangat memprihatinkan," ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi dan kepala desa juga telah mengunjungi lokasi dan melihat langsung kondisi mereka. Kandang untuk mengurung dua pria itu mirip kandang kambing.

Ha dan Sam, terpaksa dikerangkeng keluarganya karena menderita gangguan kejiwaan. Kondisi ini juga sudah di cek oleh kepolisian setempat yang mendengar kabar soal kakak beradik

Kapolsek Lengkong, Iptu Bayu Sunarti Agustina, membenarkan kabar tersebut. "Kami baru saja mengunjungi lokasi bersama kepala desa dan petugas Puskesmas pada Senin (14/10/2024) kemarin," jelas Bayu saat dihubungi detikJabar.

Lebih lanjut, Bayu mengungkapkan bahwa Sam adalah mantan pekerja migran yang pernah bekerja di Malaysia lima tahun silam. Setelah mengalami kecelakaan di sana, Sam kembali ke Indonesia dalam kondisi gangguan kejiwaan. Tak lama kemudian, kondisi serupa dialami pula oleh kakaknya, Ha.

"Ibu kandung mereka mengatakan bahwa gangguan kejiwaan mulai muncul setelah Sam pulang dari Malaysia. Entah bagaimana, Ha kemudian juga mengalami kondisi serupa," tutur Bayu.

"Keluarga khawatir, kedua anaknya karena sering mengamuk serta sering kali berjalan sendiri sambil mengoceh dan mengambil makanan di warung," imbuhnya.

Bayu menjelaskan, kandang kayu tersebut berada tepat di belakang kediaman keluarga. Kandang itu berukurang 4x2 meter persegi.

"(Kandang) terbuat dari kayu dengan ukuran 4 x 2 meter persegi dan ditempatkan di belakang rumah orang tuanya," ucap Bayu.

Bayu berencana membawa keduanya ke RSUD Syamsudin SH. Namun sayangnya adik kakak tersebut terkendala kepemilikan BPJS.

"Sam memiliki BPJS, tetapi datanya tidak sinkron dengan identitas kependudukan. Sementara itu, Ha tidak memiliki BPJS sama sekali. Kami sudah berkoordinasi katanya harus menunggu selama 14 hari untuk prosesnya, ini kita kawal sampai selesai," jelas Bayu.

Bayu menegaskan, saat ini pihaknya tengah mencari solusi terbaik bagi kedua bersaudara tersebut.

"Kasihan sekali, keterbatasan pengetahuan orang tua tentang penanganan gangguan kejiwaan membuat kakak beradik ini terpaksa dikurung. Insya Allah, kita akan berupaya menangani masalah ini agar mereka diperlakukan dengan layak dan manusiawi," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikJabar. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Hide Ads