Perkara tewasnya pria asal Jember, Jawa Timur, bernama Yanto (38) di bawah jembatan Sungai Ayung, Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, pada September 2024 lalu mulai terungkap. Sebanyak 18 pelajar dikenai wajib lapor di Polres Badung sejak Senin (14/10/2024) atas kasus tersebut.
Informasi dihimpun detikBali, mereka berusia antara 15-16 tahun dan rata-rata baru masuk SMA. Dari hasil penyelidikan polisi, belasan anak muda itu mengakui telah mengejar Yanto beserta dua temannya, yaitu Anton dan Gunawan.
Meski begitu belum diketahui motif dari pengejaran itu. Polisi belum mengungkap apakah para pemuda yang diduga geng motor itu sempat menganiaya korban dan temannya atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu beberapa sumber di kepolisian menyebutkan para remaja ini sudah berteman sejak SD hingga SMP. Mereka intens berkomunikasi lewat grup khusus di Whatsapp untuk nongkrong di seputaran Jalan Darmasaba, Abiansemal.
Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono menyebutkan polisi terus menyelidiki keterangan terduga pelaku. Dari keterangan sejumlah saksi, lanjut Teguh, Yanto terjun ke bawah jembatan untuk melarikan diri dari kejaran kelompok remaja diduga geng motor itu.
"Sedangkan dua teman korban ini mengaku sempat dipukul dan berhasil selamat. Sehingga mereka melaporkan kejadian itu ke kami," kata Teguh.
Diberitakan sebelumnya, Yanto bersama dua temannya Anton (35) dan Gunawan (34) sempat mencari makan di pasar Desa Paguyangan, Denpasar Utara, pada Jumat (20/9/2024) malam. Saat pulang ke arah Sibangkaja, mereka disebut dicegat sekelompok orang di simpang tiga Desa Darmasaba, Badung.
Yanto bersama dua temannya dikejar oleh sekitar 10 orang sampai ke utara di Jalan Villa Sungai Ayung sekitar pukul 01.00 Wita. Sampai di lokasi, Yanto dan dua temannya disebut-sebut sempat dipukul hingga terjatuh dari motor.
Anton dan Gunawan bergegas melarikan diri hingga lolos dari kepungan sekelompok orang tersebut. Sementara itu, Yanto memilih loncat ke sungai hingga akhirnya ditemukan tewas.
Di sisi lain, aksi Yanto meloncat ke jembatan sempat disaksikan oleh seorang sekuriti di Vila Ayung setelah mendengar suara motor. Sekuriti bernama Ketut Diana itu lantas menceritakan kesaksiannya kepada teman Yanto yang kebetulan di sekitar jembatan.
Mereka lantas mengecek ke bawah jembatan dan melihat kondisi Yanto dalam keadaan tewas tertelungkup. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke aparat desa dan polisi tiba di lokasi sekitar pukul 02.20 Wita.
(nor/nor)