Ground Zero atau Tugu peringatan bom Bali kini terlihat lebih gemerlap. Tugu itu kini dihiasi banyak lampu setelah tiga bulan direnovasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung.
"Monumen ini memang baru kami perbaiki. Kami lakukan restorasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Badung I Nyoman Rudiarta seusai menghadiri acara doa perdamaian peringatan 22 tahun bom Bali di Ground Zero, Kuta, Badung, Sabtu (12/10/2024).
Pantauan detikBali, perbedaan kondisi tugu sebelum dan setelah direnovasi tidak terlihat begitu berbeda. Dua pilar lampu warna-warni dan pagar yang mengelilingi area tugu, tidak diubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hanya, ada beberapa perbaikan. Misalnya, penggantian hiasan lampu di sepanjang pinggiran tembok dan relief gunungan wayang Bali dengan papan nama para korban tewas.
Kemudian, kolam bundar yang terletak di tengah area tugu, kini dilengkapi lampu di dalamnya, sehingga air mancurnya nampak berwarna.
Dua tangga kecil, di sisi kiri dan kanan areal tugu yang mengarah ke tembok daftar nama korban, kini dilengkapi landasan untuk pengunjung difabel yang memakai kursi roda.
"Kami lihat, lantainya pecah-pecah, jadi kami perbaiki. Termasuk air mancur. Ada akses untuk disabilitas juga. Harapan kami, karena ini juga aset pemerintah daerah, kami tempat dua petugas kebersihan," kata Rudiarta.
Rudiarta mengatakan tugu ini akan terus terbuka untuk umum. Karenanya, dia berharap pengunjung dapat menjaga kebersihan dan kenyamanan di areal tugu.
Dia mengancam akan menutup permanen pagar tugu jika ada pengunjung yang tidak tertib. "Kalau tidak bisa dijaga, tentunya akan kami gembok," katanya.
Selain itu, acara doa bersama peringatan bom Bali juga akan terus dilakukan. Formatnya, akan lebih mengarah pada aksi damai ketimbang mengarah pada peristiwa pilu itu.
"Sebenarnya kegiatan ini adalah doa perdamaian. Bukan memperingati bom Bali. Jadi, kami mengantisipasi supaya jangan sampai kejadian serupa terulang," ujarnya.
![]() |
Heni Rosita (53), pengunjung tugu asal Kuta, senang dengan tampilan areal tugu saat ini. Menurutnya, visual Ground Zero itu kini lebih gemerlap.
"Saya sudah empat kali ke sini. Terakhir 2023 lalu. Nah, kalau sekarang, kelihatan lebih cerah," kata Heni.
Menurutnya, lampu warna-warni di tembok itu, yang membuat suasana areal tugu lebih menyenangkan. Berbeda dengan kondisi areal tugu sebelum direnovasi yang nampak lebih gelap saat malam hari.
"Yang kemarin-kemarin agak gelap. Apalagi saya sering lewat sini. Sekarang, lebih terang," katanya.
Duta Wisata Indonesia Provinsi Bali Chika Iswari mengatakan, perombakan paling terlihat hanya lampu warna-warni di dalam kolam air. Lampu itu yang membuat tampilan areal tugu peringatan lebih semarak.
"Lebih menawan karena ditambah lampu. Ini, (lampunya) di air mancur, baru juga. Karena waktu itu, (lampunya) hanya ada di (dinding kolam) sebelah sana," kata Chika.
Untuk diketahui, acara doa perdamaian yang bertema Light Up from Bali to The World itu digelar di areal Ground Zero. Sejumlah pejabat perwakilan negara sahabat seperti Konsulat Jenderal Inggris, Australia, Jerman, dan Jepang nampak menghadiri seremoni itu.
(nor/nor)