Kata Pratikno soal Rumah Pemberian Negara untuk Jokowi Jelang Pensiun

Kata Pratikno soal Rumah Pemberian Negara untuk Jokowi Jelang Pensiun

Eva Safitri - detikBali
Rabu, 09 Okt 2024 08:36 WIB
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno
Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno. (Foto: Rumondang Naibaho/detikcom)
Bali -

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengungkap progres pembangunan rumah pemberian negara untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi belum bisa menempati rumah setelah pensiun pada 20 Oktober mendatang.

"Kelihatannya belum," kata Pratikno di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/10/2024), seperti dikutip dari detikNews.

Diketahui, rumah pemberian negara untuk Jokowi dibangun di atas lahan seluas 12 ribu meter persegi di tepi Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pembangunan rumah tersebut berlangsung sejak Juni 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pratikno menjelaskan pembangunan rumah dari negara untuk Jokowi masih dalam proses meski masa jabatannya sebagai presiden menjelang berakhir. Menurut dia, Jokowi kerap menolak saat ditanya terkait pembangunan rumah pemberian negara.

"Pembangunan rumah dari negara kepada calon mantan presiden dan wakil presiden itu sudah lama. Tapi Pak Presiden Jokowi, 'Nggak, nanti aja, nanti aja' itu sejak akhir periode pertama, di tahun ketiga Kemensetneg sudah menawarkan, berkewajiban menawarkan ini, rumah dari negara ini akan di mana, tapi beliau mengatakan tidak," ujarnya.

Sampai periode kedua pun, Jokowi disebut kerap menolak saat bicara terkait pembangunan rumah pemberian negara itu. Walhasil, dia melanjutkan, rumah pemberian negara untuk Jokowi belum rampung pada akhir masa jabatan.

Proyek pembangunan rumah untuk Presiden Joko Widodo di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (20/9/2024)Proyek pembangunan rumah untuk Presiden Joko Widodo di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (20/9/2024) Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

"Sampai masuk periode kedua, di tahun ketiga Kementerian Sekretaris Negara juga berkewajiban untuk menyampaikan kepada presiden dan wapres, bagaimana ini, berkenan di mana dan seterusnya. Nah ini kewajiban negara ya, kewajiban negara. Tapi beliau 'Nggak, nggak, nggak, nggak', itu akhirnya sekarang belum jadi itu. Jadi mulainya tertunda, terlambat karena keinginan beliau," ujarnya.

Menurut pantauan detikJateng, proses pembangunan rumah untuk Jokowi masih berlangsung pada Jumat (20/9/2024). Para pekerja terlihat sedang mengerjakan fundamen lantai 2. Besi-besi fundamen tampak menjulang dari balik pagar seng yang mengelilingi lahan seluas sekitar 1 hektare itu.

Adapun, bangunan lantai dasarnya sudah ditembok dengan bata merah tapi belum diplester. Sejumlah pekerja terlihat tengah mengerjakan fundamen di lantai atas. Sejumlah truk yang membawa material terlihat keluar masuk di area proyek tersebut.

Camat Colomadu Dwi Adi Susilo mengatakan rumah tersebut mungkin belum selesai dibangun hingga saat berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi pada 20 Oktober mendatang. "Ini sudah dibangun, targetnya Desember. Kemungkinan untuk masa berakhir presiden belum (selesai), tapi masih progres pembangunan," kata Dwi, Jumat.

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/gsp)

Hide Ads