Ploy Thong, gajah betina buta di Taman Nasional Gajah Chiang Mai, Thailand, mati akibat tenggelam saat banjir. Ploy Thong adalah salah satu dari dua gajah yang mati akibat banjir di sana. Satu gajah lain yang mati bernama Faa Sai.
Dilansir dari detikTravel, banjir yang disebabkan luapan Sungai Ping membuat Taman Nasional Chiang Mai kelabakan untuk mengevakuasi satwa-satwa di sana. Ratusan gajah terendam dan dua di antaranya mati, termasuk Ploy Thong yang mengalami kebutaan.
Evakuasi di taman itu dimulai pada Kamis (3/10/2024) setelah menerima peringatan banjir. Pada hari Jumat, Sungai Ping, yang mengalir di sepanjang tepi timur kota, mulai meluap dan air yang deras membanjiri taman nasional itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman nasional tersebut menjadi rumah bagi 125 ekor gajah. Sebagian besar gajah dituntun ke tempat aman saat banjir tiba. Tetapi, beberapa dari gajah itu melarikan diri untuk mencari tempat yang lebih tinggi.
Arus menerjang beberapa gajah bahkan ketika petugas taman terus menyelamatkan hewan-hewan yang lebih kecil seperti kucing, anjing, babi, dan kerbau. Operasi penyelamatan terhambat oleh arus yang kuat, yang membuat beberapa jalan menuju taman tidak dapat diakses, dan kurangnya sinyal telepon.
Direktur Taman Nasional Gajah Chiang Mai, Saengduean Chailert, menangis dan berduka teramat dalam setelah menyaksikan bangkai salah satu gajah. "Kami sangat menghargai curahan kata-kata baik dan dukungan selama masa berkabung dan krisis ini," katanya.
Chailert mengatakan Faa Sai dan Ploy Thong ditemukan sekitar 1 kilometer (km) di hilir dari taman setelah mati karena tenggelam. Video situasi menyedihkan itu direkam dan diunggah taman nasional itu ke Facebook.
Rekaman yang dibagikan oleh taman tersebut menunjukkan gajah buta itu membuntuti kawanan sambil mencoba melewati rintangan di sepanjang jalan dan akhirnya tertinggal.
Ploy Thong diselamatkan pada 2018 dari sebuah kamp berkuda di Pattaya. Meskipun buta, ia hidup rukun dengan kawanannya, yang dengan penuh kasih membimbingnya di seluruh taman dan memastikan keselamatannya.
"Tragisnya, Ploy Thong kehilangan kawanannya saat banjir, dan meskipun pengurusnya telah berupaya keras, ia tersapu oleh derasnya sungai," kata Chailert.
Faa Sai diselamatkan pada bulan November 2007. Setelah dilaporkan mengalami kekejaman terhadap hewan, ia tiba di tempat perlindungan sebagai seekor gajah yang sangat agresif.
"Selama banjir, Faa Sai berani mendekati sungai meskipun tim kami telah berupaya keras untuk menjaganya tetap aman, dan tragisnya, ia juga terseret arus," kata taman tersebut.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)