Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf 27 September: Sejarah hingga Twibbon

Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf 27 September: Sejarah hingga Twibbon

Firga Raditya Pamungkas - detikBali
Jumat, 27 Sep 2024 06:30 WIB
Ilustrasi kalender bulan Septmber
Ilustrasi kalender. Foto: Unsplash/Blessing Ri
Denpasar -

Tahukah kamu hari ini, 27 September 2024, diperingati sebagai Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf di Indonesia atau juga dikenal sebagai Hari Bhakti Postel? Perayaan ini bertujuan untuk mengingat peran penting layanan pos, telekomunikasi, dan telegraf dalam menyatukan Indonesia, terutama di masa awal kemerdekaan.

Telekomunikasi memiliki peranan krusial dalam mempertahankan kemerdekaan. Melalui komunikasi, bangsa Indonesia dapat bersatu di bawah satu komando, serta informasi dapat tersalurkan dengan lebih mudah dan cepat.

Namun, mendapatkan akses telekomunikasi pada awal kemerdekaan tidaklah diperoleh dengan mudah. Dibutuhkan perjuangan keras untuk menjadikan sarana telekomunikasi sebagai milik bangsa Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers yang penasaran tentang apa itu Hari Telekomunikasi dan Telegraf, detikBali telah merangkum berbagai informasi mengenai sejarah serta cara merayakan hari penting ini. Yuk, simak untuk mengetahui lebih lanjut!

Sejarah Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf

Pada 3 September 1945, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Angkatan Muda Pos Telegraf dan Telepon (AMPTT) mengadakan pertemuan untuk membahas rencana pengambilalihan kekuasaan dari Jepang. Pertemuan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Soetoko, Slamet Soemari, Joesoef, Agoes Salman, Nawawi Alif, dan beberapa pemuda lainnya. Mereka sepakat bahwa Kantor Pusat PTT harus dikuasai paling lambat akhir September 1945.

ADVERTISEMENT

Dalam upaya tersebut, AMPTT mencoba meminta Jepang untuk menyerahkan kekuasaan secara damai. Namun, komandan pasukan Jepang menyatakan bahwa penyerahan kantor hanya bisa dilakukan oleh Sekutu. Hal ini mendorong AMPTT untuk merencanakan aksi perebutan secara rahasia dan matang.

Pada 23 September 1945, Soetoko, Ismojo, dan Slamet Soemari merencanakan negosiasi lebih lanjut. Mereka meminta Mas Soeharto dan R Dijar untuk mendesak Jepang agar menyerahkan kekuasaan PTT. Jika negosiasi gagal, mereka siap menggunakan kekerasan.

Pada 24 September 1945, pertemuan dengan pimpinan PTT Jepang, Tuan Osada, tidak membuahkan hasil. Jepang hanya mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih di halaman belakang kantor.

Selanjutnya, pada 26 September 1945, Soetoko memerintahkan Soewarno dan Nawawi Alif untuk memimpin aksi lebih lanjut. Pada 27 September 1945, AMPTT melaksanakan aksi perebutan dengan dukungan warga setempat. Mereka berhasil menguasai kantor PTT tanpa perlawanan berarti dari Jepang. Soetoko ditunjuk sebagai ketua dalam aksi ini, dengan tiga wakil ketua: Nawawi Alif, Hasan Zein, dan Abdoel Djabar.

Aksi ini menandai keberhasilan AMPTT dalam mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT dari Jepang, memperkuat posisi Indonesia dalam masa awal kemerdekaannya. Akhirnya, peristiwa pengambilalihan Kantor Jawatan PTT dari tangan Jepang oleh Angkatan Muda PTT pada 27 September 1945 diperingati sebagai Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf/Hari Bhakti Postel.

Cara Merayakan Hari Bhakti Postel

Meski era digital mendominasi, mengirim surat atau kartu pos tetap menjadi cara unik untuk mengenang kembali zaman ketika komunikasi dilakukan sebelum hadirnya teknologi modern. Selain itu, mengunjungi Museum Pos dan Telekomunikasi di berbagai kota besar, seperti Museum Pos Indonesia di Bandung yang berada di sebelah timur Gedung Sate, untuk belajar tentang sejarah dan koleksi penting terkait pos dan telekomunikasi di Indonesia.

Bagi yang berada di luar Jawa Barat khususnya di Bali dan Nusa Tenggara jangan berkecil hati. Melalui website Indonesiakaya.com, anda bisa belajar mengenai Museum Museum Pos Indonesia secara online.

Selain mengunjungi Museum Pos Indonesia, perayaan Hari Pos Telekomunikasi juga dapat dilakukan dengan membuat twibbon khusus yang tersedia di website twibbonize.com kemudian mengunggah twibbon tersebut dengan ucapan selamat yang menarik.

Berikut adalah contoh ucapan selamat dan tautan Twibbon yang diambil dari berbagai sumber.

Ucapan Selamat

  1. Selamat Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf! Mari kita kenang dan lestarikan sejarah perkembangan komunikasi bangsa.
  2. Teknologi berkembang, namun peran pos dan telegraf selalu menjadi bagian penting dalam sejarah komunikasi Indonesia.
  3. Selamat Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf, 27 September! Dari surat hingga pesan digital, semua dimulai dari sini.
  4. Mari kenang peran besar pos dan telegraf dalam menghubungkan nusantara. Selamat Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf!
  5. Dengan semangat Hari Pos Telekomunikasi dan Telegraf, kita apresiasi perjalanan panjang komunikasi di Indonesia.

Twibbon Perayaan Hari Bhakti Postel

Untuk memperingati perayaan Hari Bhakti Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT), berikut ini referensi twibbon gratis yang dilansir dari Twibbonize.


Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Hide Ads