Sebuah rudal milik kelompok Houthi, Yaman, mendarat di wilayah Israel bagian tengah. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meluapkan kemarahannya. Dia menyatakan Israel akan membalas serangan tersebut.
Netanyahu menegaskan Israel akan memberikan "harga yang mahal" kepada Houthi yang bersekutu dengan Iran, atas serangan rudal pada Minggu (15/9/2024) waktu setempat itu. Ini merupakan pertama kalinya serangan rudal Houthi mencapai wilayah Israel tengah.
Mengutip detikNews, Senin (16/9/2024), juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan Houthi menyerang dengan rudal balistik hipersonik baru yang menempuh jarak 2.040 km (1270 mil) hanya dalam 11,5 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil kepala kantor media Houthi, Nasruddin Amer, mengatakan dalam sebuah posting di X pada Minggu mengatakan rudal tersebut telah mencapai Israel setelah "20 rudal gagal mencegatnya", menyebutnya sebagai "awal."
Setelah awalnya mengatakan rudal itu jatuh di area terbuka, militer Israel kemudian mengatakan rudal itu mungkin pecah di udara, dan beberapa bagian pencegat telah mendarat di ladang dan dekat stasiun kereta api. Tidak ada yang dilaporkan terluka.
Sirene serangan udara telah berbunyi di Tel Aviv dan di seluruh Israel tengah beberapa saat sebelum jatuh sekitar pukul 06.35 waktu setempat (0335 GMT). Suara sirene itu membuat penduduk berlarian mencari tempat berlindung. Ledakan keras terdengar dan asap mengepul di lapangan terbuka di Israel tengah.
Dalam rapat kabinet mingguan, Netanyahu mengatakan Houthi seharusnya tahu bahwa Israel akan menuntut "harga yang mahal" atas serangan terhadap Israel.
"Siapa pun yang perlu diingatkan tentang hal itu diundang untuk mengunjungi pelabuhan Hodeida," kata Netanyahu, mengacu pada serangan udara balasan Israel terhadap Yaman pada bulan Juli atas pesawat nirawak atau drone Houthi yang menghantam Tel Aviv.
Houthi telah berulang kali menembakkan rudal dan drone ke Israel. Houthi mengatakan serangan rudal itu sebagai solidaritas dengan Palestina, sejak Israel menyerang Gaza, Palestina, habis-habisan dan melakukan genosida terhadap penduduk negeri tersebut sejak Oktober 2023.
(hsa/hsa)