Kontroversi Susu Ikan Jadi Menu Program Makan Gratis Prabowo-Gibran

Nasional

Kontroversi Susu Ikan Jadi Menu Program Makan Gratis Prabowo-Gibran

Nafilah Sri Sagita K - detikBali
Kamis, 12 Sep 2024 07:52 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki (kiri) bersama Bupati Indramayu Nina Agustina (kanan) menunjukkan produk susu ikan di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). Menkop mengatakan susu Ikan Produksi PT Berikan Protein Initative itu diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan Stunting di Indonesia. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Produk Susu Ikan. (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Denpasar -

Usulan susu ikan menjadi alternatif pengganti susu sapi pada menu program makan siang gratis Prabowo-Gibran menuai kontroversi. Banyak yang pro, tak sedikit pula yang kontra.

Ahli gizi dr Tan Shot Yen mengkritisi rencana itu. Dia bilang, sumber protein tak harus dari susu, terlebih susu ikan. Apalagi susu ikan harus melalui sejumlah pemrosesan untuk bisa menjadi bubuk, yang artinya termasuk pangan ultra-proses.

"Kalau bisa makan ikannya, kenapa mesti ada pabrik susu ikan? Di daerah nggak ada ikan? Ada aneka telur, unggas. Kita butuh literasi dan edukasi. Bukan nambah industri, ikan segar kaya manfaat dan bukan produk ultra-proses," kata Shot Yen, dilansir dari detikHealth, Kamis (12/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyoroti harga susu ikan yang dinilai cukup mahal. Satu kaleng dibanderol Rp 120.000. "Harga segitu dapat berapa kilogram ikan bisa dimakan seisi rumah?" katanya.

"Harus paham masalah public health dan komunikasi literasi gizi, kalau tidak selamanya stunting akan meledak. Terapkan ekonomi sirkular, makmurkan rakyat lokal, bukan bikin cuan segelintir lingkaran elit," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kandungan Gula Tinggi

Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti khawatir dengan sejumlah kandungan di produk susu ikan. Pasalnya, dalam sejumlah produk terdapat kandungan gula cukup tinggi yakni maltodekstrin.

dr Putri menegaskan maltodekstrin memiliki indeks glikemik lebih tinggi ketimbang gula pasir. Tentu hal ini menjadi catatan bagi anak-anak hingga orang dewasa dengan penyakit penyerta termasuk diabetes.

"Karena di beberapa merek (susu ikan), kandungan gulanya cukup tinggi lho. Kemudian juga ada tambahan maltodekstrin, padahal maltodekstrin, indeks glikemiknya jauh lebih tinggi dibandingkan gula pasir, jadi tentunya terutama untuk anak-anak itu nggak bagus," terang dr Putri.

"Apalagi, untuk kita orang dewasa yang punya risiko diabetes atau memang sudah mengalami diabetes tersebut," tegasnya.

Tak Tepat Disebut Susu Ikan

Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Hardinsyah, yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) menekankan produk semacam itu tidak tepat bila didefinisikan sebagai susu. Seperti diketahui, layaknya susu kedelai hingga oatmeal, pemberian nama susu lebih baik diganti dengan jus atau sari, alih-alih tetap memakai diksi susu.

"Kalau berasal dari binatang, nggak ada kelenjar susunya disebutnya sari, kalau bahasa benarnya ya seperti sari kedelai, sari almond. Jadi kan harusnya disebut sari ikan atau jus ikan," jela Hardinsyah.

Artinya, susu merupakan sekresi normal dari kelenjar susu hewan perah yang diperoleh dari satu atau lebih pemerahan. Walhasil, tidak mencakup susu ikan yang didapat dari hasil pemrosesan dan tidak ada sekresi alami.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Susu Ikan Belum Masuk Menu

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan susu ikan belum masuk dalam daftar menu makan gratis Prabowo-Gibran. Namun, masukan itu akan dikaji.

"Semua yang baik pasti akan kami akomodir, tapi kami lihat. (Saat ini) kami belum ke arah situ," kata Dadan, Selasa (10/9/2024).

Susu ikan merupakan produk inovasi besutan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Kementerian Koperasi UKM (Kemenkop UKM), diluncurkan pada Agustus 2023.

Bahan baku yang digunakan adalah ikan yang melewati proses teknologi untuk dibuat menjadi bubuk, ikan kemudian menghasilkan hidrolisat protein ikan (HPI). Ini adalah bahan baku utamanya.

HPI menjadi inovasi yang dibuat salah satu UMKM binaan KKP yaitu Berikan Bahari Indonesia. Menurut Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, susu ikan menjadi produk diversifikasi produk olahan dan dinilai bisa meningkatkan nilai tambah ikan.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Menkes Budi Gunadi Minta Maaf ke Kepala BGN soal Makan Gratis"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads