Pengelolaan sampah berbasis sumber kini telah berjalan di beberapa desa di Bali. Upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang semakin menumpuk.
Masyarakat di Desa Keliki, Gianyar, telah memilah jenis sampah organik dan anorganik untuk dilakukannya pengelolaan sampah berbasis sumber.
detikBali berkesempatan mengunjungi Desa Keliki untuk melihat proses pengelolaan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) secara langsung. Jenis sampah yang diolah di TPS3R adalah sampah organik. Kebanyakan sampahnya berupa canang dan dedaunan. Sampah-sampah itu diolah menjadi kompos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Manajer Fasilitas TPS3R Desa Keliki, Gede Adnyana, menjelaskan prosesnya diawali dengan pemilahan jenis sampah terlebih dahulu.
"Kami jadwalkan dari warga ke TPS sampai di TPS dipilah sesuai kategori yang mana jadi kompos dan tidak," ujar Gede di Desa Keliki, Gianyar, Minggu (8/9/2024).
Setelah dipilah, sampah tersebut akan diratakan untuk nantinya ditumpuk oleh sampah basah, seperti bekas makanan. Lalu, ditumpuk kembali oleh sampah kering dan seterusnya.
"Sampai dua minggu dalam satu tumpukan dan diulangi terus. Setelah dua minggu kami balik bawa ke tumpukan berikutnya disemprot eco enzim sampai layer enak dan umur 12 minggu," jelas Gede.
Kemudian, Gede melanjutkan, tumpukan yang berusia 12 minggu itu disaring menggunakan mesin pengayak untuk dijadikan pupuk. Sampah anorganik dipilah di TPS3R lalu dikemas untuk dijual ke bank sampah.
"Setelah sesuai baru dijual ke bank sampah," imbuhnya.
"Sampah residu belum dikelola (di sini) tapi tak bawa ke TPA. Hanya 20 persen saja, itu pun satu bulan sekali," imbuhnya.
Simak Video: Heru Budi Resmikan TPS 3R di Jaksel, Bisa Proses 50 Ton Sampah Per Hari