JK Kritik Nadiem: Kementerian Dipimpin Orang yang Jarang ke Kantor

JK Kritik Nadiem: Kementerian Dipimpin Orang yang Jarang ke Kantor

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 08 Sep 2024 13:38 WIB
Denpasar -

Jusuf Kalla (JK) mengritik kinerja Menteri Pendidikan Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu menyebut Nadiem jarang ke kantor dan tidak pernah ke daerah-daerah.

Dikutip detikNews, JK awalnya mengulas tokoh-tokoh pendidikan Indonesia saat menjadi pembicara diskusi bertema pendidikan disiarkan di kanal YouTube TV Parlemen, dilihat Minggu (8/9/2024). JK merunut tokoh pendidikan hingga menteri pendidikan, mulai Ki Hajar Dewantoro, Anies Baswedan, hingga Nadiem Makarim.

"Ada orang, the man behind the gun. Kalau perusahaan, CEO. Dari daftar, siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," ujar JK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK menyebutkan tokoh-tokoh itu memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan. Dia juga mengulas menteri pendidikan terakhir sebelum Nadiem, Anies Baswedan.

"Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, semua ahli-ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Universitas Paramadina," katanya.

ADVERTISEMENT

JK menyinggung kinerja Nadiem selama menjabat di Kemendikbudristek. Menurutnya, Nadiem tidak memiliki pengalaman di bidang pendidikan.

"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman guru, bidang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," ujarnya.

JK kemudian mengibaratkan kementerian seperti perusahaan di mana pimpinan atau CEO sebagai tonggaknya. Apalagi, kata dia, Nadiem memimpin bidang pendidikan dengan nama nomenklatur kementerian terpanjang dari sebelumnya.

"Ini kementerian, (namanya) sekarang panjang, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, luas sekali, banyak sekali, dipimpin orang yang jarang ke kantor," ujar JK.

"Minta maaf ya, karena saya minta ketemu tapi ketemu di apartemen. Saya katakan aja supaya yang ke depan jangan begitu pilih menteri. Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi," imbuh dia.

Baca selengkapnya di sini

(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads