Sederet nama konglomerat dari Indonesia seperti keluarga Hartono, Low Tuck Kwong, hingga Prajogo Pangestu, barang kali sudah tak asing lagi terdengar. Total harta kekayaan mereka bisa mencapai ratusan triliun.
Kebanyakan miliarder Indonesia itu mencapai titik tersebut saat berusia 60-80 tahun. Berbeda dengan Ciliandra Fangiono yang menjadi miliarder saat usianya belum mencapai kepala lima.
Lantas, siapa sosok Ciliandra Fangiono?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikFinance, Ciliandra Fangiono merupakan konglomerat termuda di Indonesia yang memiliki harta mencapai US$ 2,35 miliar. Jumlah itu setara dengan Rp 36 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.500.
Ciliandra merupakan CEO dari First Resources, sebuah perusahaan minyak sawit yang terdaftar di Singapura dan memiliki perkebunan di Indonesia. Ayahnya, Martias, mendirikan First Resources pada 1992.
Saat ini, keluarga Ciliandra memiliki sebagian besar saham di perusahaan tersebut. First Resources diketahui mempunyai 200 ribu hektare perkebunan yang tersebar di Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
Saat ini, Ciliandra Fangiono menempati peringkat ke-24 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Usianya kini menginjak 47 tahun.
Ciliandra pertama kali masuk daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes pada 2009. Usianya kala itu masih sangat muda, yaitu 33 tahun. Saat itu, harta Ciliandra sudah mencapai US$ 710 juta atau setara dengan Rp 10,8 triliun (kurs Rp 15.298).
Sebagian besar harta kekayaan Ciliandra didapatkan setelah keluarganya mengumumkan perusahaan perkebunan kelapa sawitnya pada 2021, yaitu FAP Agri. Perusahaan itu dikendalikan oleh kakak perempuannya, Wirastuty.
Sebelum bergabung di bisnis keluarganya, Ciliandra sempat bekerja di divisi perbankan investasi Merrill Lynch, Singapura. Sarjana ekonomi di Cambridge University itu sempat mendapatkan penghargaan Price Waterhouse Book Prize.
Artikel ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)