"Itu kan uang rakyat. Ayolah uang rakyat jangan dipakai-pakai politiklah," ujar De Gadjah di kantor DPD Gerindra Bali, Selasa (4/9/2024).
Menurut De Gadjah, uang rakyat harus dikembalikan kepada rakyat. Ia meminta agar uang rakyat tidak digunakan sebagai alat politik.
"Itu uang rakyat, gunakan kembali untuk rakyat. Bukan digunakan untuk politik," imbuh ketua DPD Gerindra Bali itu.
Dalam kesempatan itu, De Gadjah juga membantah tudingan yang menyebut rencana pembangunan Bandara Bali Utara hanya dijadikan komoditas politik. Menurutnya, program bandara baru di Buleleng itu merupakan target dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Bandara itu memang target Pak Prabowo, bukan komoditas politik. Yang ngomong paling komoditas politik, pakai hibah-hibah bansos," pungkasnya.
Sebelumnya, bakal calon wakil gubernur Bali yang juga Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyatakan akan mengawal keberlangsungan program bagi-bagi dana hibah untuk adat istiadat di Bali. Hal itu akan dilakukan jika duet Wayan Koster-Giri Prasta menang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024.
Giri Prasta memastikan bantuan dana untuk keperluan pembangunan dan rehab pura di Bali bisa tuntas."Mudah-mudahan saya bisa terpilih, Koster-Giri. Lima tahun sebagai wakil gubernur dan 10 tahun sebagai gubernur. Saya pastikan bertanggung jawab, pura-pura di Bali tuntas," ucap Giri Prasta, Senin (2/9/2024).
(iws/iws)