Bakal calon wakil gubernur Bali yang juga Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta siap mengawal keberlangsungan program bagi-bagi dana hibah untuk adat istiadat di Bali jika paket Koster-Giri menang. Bahkan dia percaya diri bisa memimpin Bali 5 tahun nanti setelah kepemimpinan pasangan Koster-Giri tuntas, seandainya terpilih.
Hal itu Giri sampaikan saat disinggung keberlanjutan program Badung Angelus Buana pasca ia ikut kampanye maupun purna tugas sebagai bupati. Menurutnya, dia tetap memastikan bantuan dana untuk keperluan pembangunan dan rehab pura di Bali bisa tuntas.
"Kami akan bantu. Ini sebenarnya sudah terbukti kami lakukan (di Badung) tapi cakupannya ke depan, lebih, selesai. Mudah-mudahan saya bisa terpilih, Koster-Giri. Lima tahun sebagai wakil gubernur dan 10 tahun sebagai gubernur. Saya pastikan bertanggung jawab, pura pura di Bali tuntas," ucap Giri Prasta, Senin (2/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya, Giri Prasta menyinggung kegiatannya yang selama dua bulan akan fokus untuk Pilgub Bali, sehingga ia harus mengambil cuti. Dia lantas memastikan program Badung Angelus Bhuana akan tetap jalan selama persiapan itu.
"Kami hadir ke masyarakat memberikan bantuan. Tujuan kami untuk meringankan beban masyarakat. Semakin banyak kita ajak membantu masyarakat, semakin ringan beban masyarakat," sambung mantan Ketua DPRD Badung itu.
Politikus PDIP itu bercerita program Badung Angelus Bhuana yang sudah jalan sejak 2017, meski sempat berhenti karena pandemi COVID-19. Dia membantah ada kepentingan politik selama program itu dijalankan. Apalagi saat ini sudah masuk tahapan Pilkada serentak di Bali.
"Apakah program ini ada kaitannya dengan kepentingan politik di tahun 2024? Saya katakan tidak. Coba deh lihat, ketika kami memberikan bantuan, apakah pernah saya minta dukungan?" tanya dia.
Dia menjelaskan program bagi duit itu sebetulnya untuk membantu keuangan masyarakat adat di tengah tuntutan kegiatan yang memerlukan dana yang tidak sedikit. Bukan hanya di Bali, tapi masyarakat luar wilayah di Nusantara.
"Saya harapkan Bali ini, tentang adat, agama, tradisi, seni, dan budaya ini tetap luar biasa. Kami ingin terapkan ke depan. Panca yadnya, pura sampai merajan, semua selesai. Ketika nanti pelaksanaan pujawali (upacara keagamaan), kami ingin masyarakat tidak mengeluarkan dana besar," beber Giri.
Dia tidak memungkiri keberlangsungan adat yang kuat dan kegiatan keagamaan, tradisi dan budaya yang tetap eksis juga menjadi magnet pariwisata. "Untuk menjaga adat dan agama tradisi dan budaya Bali. Taksu Bali ini sudah luar biasa. Ketika bicara pariwisata Bali yang berkelanjutan, harus tetap tegak dengan tatanan adat budayanya," tugas dia.
(nor/nor)