Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) RSUP Prof Ngoerah, Senin (2/9/2024). Pembangunan Gedung KIA itu dilatarbelakangi dari tingkat kematian bayi di Bali tinggi, yakni lebih dari 1.000 per tahun.
Gedung KIA RSUP Prof Ngoerah dilengkapi dengan 326 ruangan, termasuk kamar pasien. Berikut fakta-fakta pembangunan gedung KIA RSUP Prof Ngoerah.
Habiskan Anggaran Rp 233 Miliar
Jokowi mengungkapkan pembangunan Gedung KIA RSUP Prof Ngoerah menelan biaya ratusan miliar rupiah. Gedung baru rumah sakit yang berlokasi di Denpasar, Bali, itu dilengkapi dengan berbagai alat kesehatan modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangunan yang megah ini telah menghabiskan anggaran Rp 233 miliar. Plus alat kesehatannya, karena modern, jadi mahal banget Rp 241 miliar," ujar Jokowi dalam sambutannya saat peresmian Gedung KIA RSUP Prof Ngoerah, Senin (2/9/2024).
Jokowi tidak mempermasalahkan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung baru itu. Menurutnya, terdapat pula tambahan biaya sebesar Rp 28 miliar untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM). Tambahan dana itu digunakan untuk mengadakan pelatihan pemakaian alat-alat kesehatan yang disebut modern tersebut.
"Training peralatan, digital. Saya kira sangat bagus," kata Jokowi.
"Tapi tidak apa-apa kita menghabiskan Rp 233 miliar plus Rp 241 miliar, asal masyarakat khususnya ibu dan anak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya," imbuh bekas gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi Puji Gedung KIA Bak Hotel Bintang Lima
Jokowi memuji Gedung KIA tersebut bak hotel bintang lima. "Saya masuk tadi ke gedung baru Rumah Sakit Ngoerah ini, seperti masuk hotel bintang lima," ungkap Jokowi saat memberikan sambutan di RSUP Prof Ngoerah, Senin.
Jokowi sempat mengecek sejumlah fasilitas di gedung baru tersebut. Ia juga memuji ruang tunggu Gedung KIA RSUP Prof Ngoerah yang menurutnya sangat apik.
"Ruang tunggunya sangat bagus sekali, furniturnya juga ditata dengan rapi dan peralatan yang tadi ditunjukkan betul-betul pelayan modern, canggih, digital," katanya.
Menkes Jelaskan Alasan Pembangunan Gedung KIA
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tingkat kematian bayi di Bali lebih dari seribu per tahun. Hal ini menjadi salah satu alasan mendesaknya Gedung KIA RSUP Prof IGNG Ngoerah dibangun.
"Kalau 38 ribu yang meninggal setahun pasti sangat urgen (pembangunan Gedung KIA). Saya rasa kematian bayi di Bali di atas seribu. Itu kan banyak sekali," ujar Budi saat peresmian Gedung KIA RSUP Prof Ngoerah di Denpasar, Senin.
Budi menerangkan Gedung KIA RSUP Prof Ngoerah akan menangani bayi-bayi prematur. Termasuk bayi yang sangat prematur dengan berat di bawah 1.000 gram atau lahir di bawah 28 minggu.
(nor/nor)