Upacara Ngeruak Bakal Digelar di Lokasi Groundbreaking MRT Bali 4 September

Upacara Ngeruak Bakal Digelar di Lokasi Groundbreaking MRT Bali 4 September

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Rabu, 28 Agu 2024 15:12 WIB
Peta proyek Bali Urban Rail yang mencakup pembangunan transportasi berbasis kereta berupa mass rapid transit (MRT). (Foto: Istimewa)
Peta proyek Bali Urban Rail yang mencakup pembangunan transportasi berbasis kereta berupa mass rapid transit (MRT). (Foto: Istimewa)
Badung -

Peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek mass rapid transit (MRT) di Bali akan segera berlangsung. Sebelum itu, akan digelar upacara ngeruak dan mecaru di lokasi groundbreaking pembangunan proyek transportasi massal berbasis kereta itu.

Upacara ngeruak dan mecaru adalah tradisi Hindu Bali yang dilakukan saat membuka sebuah lahan untuk kemudian dibangun. Upacara tersebut bertujuan untuk membersihkan lokasi sekaligus memohon restu agar pembangunan berjalan lancar.

"September ini mereka ngeruak untuk memulai pekerjaan itu. Rencananya ngeruak tanggal 4 (September 2024), mecaru," ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Rabu (28/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Samsi belum mengetahui waktu pasti pelaksanaan groundbreaking proyek MRT yang disebut-sebut untuk menangani kemacetan lalu lintas di Bali itu. Menurut dia, masih ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan seperti teknis, administrasi, hingga regulasi.

"Groundbreaking kami tunggu beres persiapan. Pemerintah juga masih berproses," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Samsi menjelaskan pihaknya sedang mempersiapkan skema rekayasa lalu lintas saat pengerjaan proyek tersebut berlangsung. Ia memastikan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) juga tengah berproses terkait pembangunan proyek MRT.

"Yang jelas sekarang PT Sarana Bali Dwipa Jaya sedang berproses dengan partner-partner-nya untuk mempersiapkan konsep terbaik," pungkasnya.

Sebelumnya, groundbreaking proyek transportasi massal berbasis MRT bernama Bali Urban Rail and Associated Development atau Bali Subway itu rencananya dilakukan pada September 2024. Pembangunan Subway Bali akan dilakukan melalui empat fase.

Direktur Utama PT SBDJ Ari Askhara mengatakan total nilai investasi megaproyek tersebut mencapai US$ 20 miliar. Adapun, nilai investasi tahap pertama dan kedua mencapai US$ 10,8 miliar atau sekitar Rp 175 triliun.

"Total nilai investasi dari dua fase pertama adalah US$ 10,8 miliar. Sedangkan untuk total empat fase yang direncanakan adalah sebesar US$ 20 miliar," kata Ari di Sanur, Denpasar, Rabu (24/7/2024).

Rute MRT yang akan dibangun pada fase pertama, meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai-Central Parkir Kuta-Seminyak-Berawa-Cemagi. Selanjutnya, fase kedua meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai-Jimbaran-Universitas Udayana-Nusa Dua. Fase ketiga Central Parkir Kuta-Sesetan-Renon-Sanur. Kemudian fase keempat meliputi Renon-Sukawati-Ubud.

Nantinya, MRT diprioritaskan untuk kebutuhan para turis di Bali. Setelah itu berjalan, barulah masyarakat umum dibidik untuk dapat menggunakan fasilitas MRT tersebut.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads