Angkasa Pura Supports Buka Loker Saat Karyawan Bandara Ngurah Rai Mogok

Angkasa Pura Supports Buka Loker Saat Karyawan Bandara Ngurah Rai Mogok

I Wayan Sui Suadnyana, Agus Eka Purna Negara - detikBali
Selasa, 20 Agu 2024 19:42 WIB
Pegawai PT Angkasa Pura Supports (APS) mogok kerja, Senin (19/8/2024). Mereka berkumpul di area parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.
Foto: Pegawai PT Angkasa Pura Supports (APS) mogok kerja, Senin (19/8/2024). Mereka berkumpul di area parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. (Agus Eka/detikBali)
Badung -

PT Angkasa Pura Supports (APS) membuka lowongan pekerjaan (loker) saat ratusan karyawan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, melakukan mogok kerja. APS membuka loker posisi petugas garbarata pesawat dan aviation security (avsec) untuk ditempatkan di Bandara Ngurah Rai.

Para pekerja di Bandara I Gusti Ngurah Rai menyayangkan APS membuka loker di tengah aksi mogok yang mereka melakukan para karyawan. "Itu sangat kami sayangkan," kata Ketua Serikat Pekerja Mandiri APS, Made Dodik Satriawan, Selasa (20/8/2024).

Dodik berpendapat sebenarnya hal yang wajar jika perusahaan merekrut karyawan baru. Namun, dalam kondisi saat ini, rekrutmen yang berlangsung tiba-tiba ini tidak etis dilakukan saat ada mogok kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soal perekrutan tenaga kerja itu, itu hak perusahaan, memang. Kami tidak bicara ke arah itu, tetapi soal di tengah aksi mogok kerja kami, ini menjadi tidak etis. Kami masih berjuang untuk menuntut hak," katanya.

Dodik mengungkapkan ada intimidasi dari beberapa pihak agar gerakan mogok kerja yang baru berlangsung dua hari itu dihentikan. Dodik menegaskan gerakan tersebut sudah sesuai aturan. Mereka akan tetap mogok hingga Rabu (21/8/2024) dan setelah itu kembali bekerja seperti biasa.

ADVERTISEMENT

"Ada pihak-pihak yang menekan teman-teman kami dengan bahasa ada dampaknya bagi mereka ikut aksi sampai ada bahasa tidak dibenarkan ikut aksi. Itu jelas intimidasi yang tujuannya menggoyahkan. Teman-teman kami ini semua tidak dipaksa ikut (mogok)," tuturnya.

Adapun para pekerja Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mogok kerja sekitar 250-an lebih. Aksi itu berlangsung tiga hari sejak Senin (19/8/2024) sebagai buntut gagalnya perundingan antara perusahaan dan karyawan.

Para pekerja ini menuntut pihak manajemen merevisi surat keputusan (SK) status karyawan tetap yang dinilai bermasalah. Dodik menegaskan para pekerjanya menginginkan agar APS menghapus kata project dari Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan pada 1 Januari 2022.

Kata project di SK dianggap mengindikasikan status pekerjaan para karyawan hanya sementara. "Kami ingin, SK permanen berlaku sampai kami pensiun. Jangan sampai ada kata project di belakangnya," imbuh Dodik.

Sementara itu, Branch Manager Angkasa Supports Denpasar, Djoko Setyo Pembudi, belum mau memberikan statemen terkait rekrutmen tenaga kerja baru itu saat ditemui detikBali di kantornya di Tuban, Kuta, Badung. Menurutnya yang berhak memberikan penjelasan adalah manajemen pusat.

Dalam keterangan resminya, APS telah menyiapkan langkah antisipasi dan mitigasi terkait hal tersebut. Ia menegaskan manajemen APS berupaya memastikan pelayanan di Bandara Ngurah Rai berjalan dengan normal.

"APS juga telah berkoordinasi dan mengomunikasikan dengan stakeholder terkait untuk memastikan semua layanan operasional APS di setiap pos layanan tetap berjalan normal," ujar Djoko Setyo dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali.




(hsa/hsa)

Hide Ads