20 Contoh Soal ANBK SMA Materi Numerisasi dan Literasi, Latihan Yuk!

20 Contoh Soal ANBK SMA Materi Numerisasi dan Literasi, Latihan Yuk!

Rio Raga Sakti - detikBali
Senin, 19 Agu 2024 11:12 WIB
Sejumlah siswa SMA Negeri 14 Jakarta tengah mengikuti Ujian Nasional Berbasik Komputer (UNBK) Senin (10/4). Ujian berlangsung hingga 13 April 2017 mendatang.
Ilustrasi ANBK SMA. Foto: Hasan Al Habshy
Denpasar -

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMA dan sederajat dimulai hari ini Senin (19/8/2024). ANBK sendiri merupakan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui penilaian kompetensi siswa yang lebih akurat.

Dalam ANBK, para siswa akan diuji dalam berbagai kompetensi, termasuk Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Lantas, bagaimana contoh soal ANBK itu sendiri?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan contoh soal ANBK SMA lengkap dengan kunci jawabannya yang bisa digunakan sebagai metode pembelajaran. Yuk, simak!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Soal ANBK SMA

Materi Numerisasi

Soal 1

Rudi akan bermain kelereng bersama Bima, Sultan, Jaka dan Satriya. Rudi memiliki 120 kelereng. Rudi akan membagikan kelerengnya kepada Bima; 30 persen kelereng kepada Sultan dan 0,15 bagian kepada Jaka. Sisa kelereng Rudi akan dibagi sama banyak untuk dirinya sendiri dan Satriya.

ADVERTISEMENT

Jika 10 kelereng Satriya diberikan kembali kepada Rudi, berapakah selisih paling banyak antara kelereng yang dimiliki Rudi dengan kelereng milik masing-masing temannya?

A. 23

B. 22

C. 20

D. 14

E. 4

Jawaban: C


Soal 2

Untuk menjawab contoh soal ANBK SMA nomor 2, simak penjelasan berikut!

Sebuah roket air ditembakkan dari atas gedung dengan ketinggian 90 feet mengarah ke atas dengan persamaan:

h(t) = -8tΒ²+ 20t + 90

dengan h menyatakan ketinggian peluru (dalam feet) dan t waktu dalam detik. Satuan feet disingkat ft atau kaki dapat dikonversi menjadi meter, dimana 1 feet = 0,3048 meter.

Seseorang yang berada di atas gedung lain dengan ketinggian 98 feet akan dapat melihat roket ketika ketinggian roket sama dengan ketinggian tempat orang tersebut berada atau di atasnya.

Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan percobaan roket air tersebut. Berilah tanda centang pada setiap pernyataan yang benar! Pernyataan benar lebih dari satu!

A. Seorang pada gedung yang berlainan tersebut dapat melihat roket pada interval Β½ ≀ t ≀ 2 setelah roket ditembakkan.

B. Roket mencapai ketinggian maksimum pada saat t = 1,5 detik.

C. Pada saat t = 4 detik, ketinggian roket lebih dari 40 feet.

Jawaban: A dan C


Soal 3

Jika bangunan rumah yang direncanakan Pak Diki berukuran panjang 10 m dan lebar 6 m. Pak Diki menginginkan genting berkualitas terbaik. Biaya yang dikeluarkan Pak Diki adalah....

(Keterangan: √2=1,4; √3=1,7)

A. Rp8.653.000

B. Rp8.000.000

C. Rp10.353.000

D. Rp8.108.818

E. Rp8.750.000

Jawaban: A


Soal 4

Amanda akan mencoba membuat kap lampu dengan menggunakan bahan kertas dengan diameter lingkaran bagian atas 10 cm, tingginya 24 cm, dan diameter lingkaran bagian bawah 34 cm. Mengacu pada rumus kerucut terpancung, luas kap lampu yang dibuat Amanda adalah....

A. 2.035 cm2

B. 2.120 cm2

C. 3.454 cm2

D. 2.050 cm2

E. 3.500 cm2

Jawaban: A


Soal 5

Jika upah minimum regional (UMR) daerah M adalah Rp3,2 juta. Rata-rata indeks adalah i, banyaknya penumpang adalah x, dan jumlah jam lemburnya dalam sebulan adalah y. Dengan begitu, pendapatan sopir bus antar kota dapat ditulis dengan rumus.

A. P=1000ix+20.000y+3.200.000

B. P=20.000x+1000iy+3.200.000

C. P=ix+20.000y+3.200.000

D. p=ix+3.200.000x-20.000y

E. P=iy-20.000y-3.200.000

Jawaban: D


Soal 6

Sebuah nampan pada tumpeng jika diberdirikan akan setinggi 50 cm. Tumpeng akan diletakkan tepat di tengah, jika masing-masing ujung tumpeng berjarak 7,5 cm dari ujung nampan. Berapa isian nasi yang dibutuhkan agar tumpeng tersebut padat, jika tinggi tumpeng yang diinginkan adalah 30 cm?

A. 9.625 cm3

B. 96,25 liter

C. 11.250 ml

D. 12.500 cm3

Jawaban: A


Soal 7

Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Mitigasi Bencana Geologi Sumatera Utara sedang mengamati ketinggian letusan awan panas Gunung Sinabung pada hari tersebut.

Puncak gunung terlihat pada sudut elevasi 30Β° sedangkan puncak letusan awan panas terlihat pada sudut elevasi 60Β°.

Jika tinggi gunung Sinabung adalah 2.460 meter, maka tinggi letusan awan panas gunung tersebut dari puncak gunung adalah .... (nilai dari akar 3= 1,73)

A. 1.796 meter

B. 4.256 meter

C. 4.260 meter

D. 4.320 meter

E. 4.920 meter

Jawaban: E

Soal 8

Bacalah teks berikut!

Perumahan Peduli Lingkungan Sehat

Perumahan Peduli Lingkungan Sehat adalah sebuah komplek perumahan yang minimalis, bersih, dan rindang. Perumahan ini memiliki tipe rumah 21, 36, dan 54. Harga dari tipe rumah 21 adalah Rp220.000.000.

Sedangkan harga tipe rumah 21 dengan 36 memiliki selisih yang sama dengan harga tipe rumah 36 dan 54, yaitu Rp140.000.000. Pembelian rumah ini dapat dicicil dengan bunga yang dihitung berdasarkan nilai dari periode sebelumnya.

Perhitungan cicilan:

Harga rumah dikurangi uang muka (apabila ada) kemudian dikali dengan bunga (1 + %bunga) waktu. Selanjutnya dibagi secara merata sesuai dengan jangka waktu cicilan.

Rumah tipe 21 akan dicicil selama 3 tahun. Berapakah perkiraan cicilan yang harus dibayar setiap tahun apabila sudah membayar uang muka sebesar Rp10.000.000?

A. Rp 73.300.000

B. Rp 84.700.000

C. Rp 93.170.000

D. Rp 95.300.000

Jawaban: C

Soal 9

Bacalah teks di bawah ini!

Roket Air

Roket air merupakan roket yang menggunakan tekanan air untuk meluncur. Roket air umumnya menggunakan botol plastik bekas minuman.

Meskipun menggunakan bahan-bahan sederhana, memainkan roket air harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kecelakaan.

Dua buah roket diluncurkan dari atas tanah. Roket pertama diluncurkan ke atas hingga kembali lagi jatuh ke tanah. Waktu dan ketinggian roket pertama tersebut dicatat dalam tabel berikut.

0 sekon = 0 feet
1 sek feet
3 sek feet

Ketinggian roket pertama tersebut dapat dinyatakan sebagai fungsi tinggi (h) terhadap waktu (t), yakni: h(t) = - 4(t - p)2 + 64

Sedangkan ketinggian roket kedua dapat dinyatakan dengan fungsi tinggi (h) terhadap waktu (t) yaitu: h(t) = - 4t 2 + 32t

Berdasarkan persamaan pada roket pertama, nilai p yang memenuhi adalah ....

A. -4

B. -2

C. 0

D. 4

Jawaban: D


Soal 10

Rina menginginkan kap lampu berbentuk balok dan tabung memunyai luas yang sama. Apabila tinggi balok dan tabung sama, perbandingan tinggi balok dan tabung adalah....

A. 2/3

B. 7/3

C. 11/7

D. 7/11

E. 22/3

Jawaban: C


Materi Literasi

Bacaan untuk soal nomor 1-5

Panic Buying sebagai Gejala Sosial

Gejala sosial adalah fenomena yang menandai munculnya permasalahan sosial di masyarakat. Permasalahan ini memengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan hidupnya. Pengertian umum ini diadopsi dari ilmu alam untuk diterapkan dalam ilmu sosial, khususnya Sosiologi. Emile Durkheim adalah tokoh sosiologi klasik yang mempopulerkan gejala sosial sebagai objek kajian sosiologi.

Munculnya gejala sosial diawali dari perubahan-perubahan sosial yang ada di masyarakat. Contoh perubahan tersebut adalah perubahan kondisi ekonomi, kondisi pemerintahan, kondisi lingkungan alam, dan kondisi sosial dalam komunitas masyarakat. Misalnya saja perubahan sosial yang terjadi di masa pandemi virus corona pada tahun 2020. Merebaknya virus corona ke beberapa negara pada tahun tersebut menyebabkan banyak terjadi gejala sosial baru. Kepanikan sosial melanda di banyak sudut dunia. Salah satu gejala sosial yang melanda beberapa negara akhir-akhir ini adalah panic buying.

Panic buying merupakan fenomena ketika masyarakat melakukan penimbunan beberapa barang pada saat terjadi situasi darurat tertentu. Dalam kasus merebaknya virus corona, barang-barang yang menjadi incaran para konsumen adalah hand sanitizer (cairan pembersih tangan) dan masker. Hal ini terjadi karena kepanikan masyarakat akan kelangkaan barang yang menyebabkan melambungnya harga.

Memahami gejala sosial, seperti panic buying, sangat penting untuk mencegah munculnya permasalahan sosial yang lebih besar. Tindakan mengobati gejala sosial dapat mengurangi risiko bencana sosial ke depan. Dengan memahami dan menemukan solusi atas munculnya gejala sosial ini, diharapkan efek negatif ke depan bisa diantisipasi.


Soal 1

Berdasarkan teks wacana tersebut, apa efek negatif panic buying bagi negara?

A. menimbulkan inflasi atau kenaikan harga

B. membuat keuangan akan terganggu

C. melancarkan usaha masyarakat kecil

D. menyebabkan produktivitas meningkat

E. meningkatkan daya saing dan kualitas

Jawaban: A


Soal 2

Judul pada wacana teks mengandung arti bahwa peran seorang pembeli sangat menentukan terjadinya situasi panic buying. Berilah tanda centang (√) pada setiap pernyataan yang sesuai sebagai perubahan dan upaya praktis yang dapat kita lakukan untuk mengatasi panic buying!

A. Membuat secara kreatif barang keperluan selama terjadi masalah sosial panic buying.

B. Membeli barang seperlunya atau tidak melampaui batas kewajaran pembelian barang.

C. Ikut terlibat dalam pengadaan barang sehingga pasti akan kebagian barang tersebut.

D. Membuat posko pengaduan kelangkaan barang yang akan dilaporkan ke pemerintah.

E. Melakukan kegiatan sosial untuk membantu atau berbagi barang dengan sesama.

Jawaban: A, B, E


Soal 3

Berilah tanda centang (√) pernyataan berikut yang berisi simpulan dan prediksi yang benar terkait kedua teks wacana tentang panic buying!

A. Diperlukan kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan barang agar panic buying dapat diatasi.

B. Bila panic buying tidak dapat diatasi, masalah yang muncul semakin banyak, yakni masalah ekonomi, psikologi, dan sosial.

C. Penimbunan barang tertentu akibat sebuah kejadian seharusnya bisa diantisipasi bila para pelaku bisnis diberi sanksi.

D. Tindakan tegas dari pemerintah sangat diperlukan untuk meminimalkan efek negatif panic buying di Indonesia.

E. Kelangkaan barang tidak akan menyebabkan harga melambung tinggi bila bantuan pemerintah selalu mengalir ke masyarakat.

Jawaban: A, B, D


Soal 4

Wacana 1 dan Wacana 2 menyajikan beragam informasi tentang panic buying.

Berilah tanda centang (√) pada setiap pernyataan berikut ini yang memuat informasi pada kedua wacana tersebut!

A. Kepanikan masyarakat dengan memborong barang menyebabkan kelangkaan barang.

B. Penimbunan barang menyebabkan seseorang menjadi tenang karena persediaan cukup.

C. Pemerintah mengeluarkan pernyataan ketercukupan barang yang dicari masyarakat.

D. Panic buying merupakan gejala sosial yang sulit untuk dikendalikan oleh pemerintah.

E. Tindakan mengobati gejala sosial dapat mengurangi risiko bencana sosial ke depan.

Jawaban: A, C, E


Soal 5

Apakah informasi terkait inflasi pada infografis wacana kedua sudah sesuai dengan fakta yang tersaji pada wacana pertama?

A. Sudah sesuai, karena didukung informasi yang membahas penyebab dan cara mengatasi panic buying.

B. Tidak sesuai, karena inflasi dalam infografis tidak didukung data kenaikan harga barang dan inflasi.

C. Tidak sesuai, karena inflasi sebagai akibat dari panic buying belum dapat diatasi oleh pemerintah/negara.

D. Sudah sesuai, karena panic buying memang dapat menyebabkan inflasi sebagai bagian dari prinsip ekonomi.

E. Tidak sesuai, karena opini terkait inflasi tidak relevan dan hanya bersumber dari satu infografis saja.

Jawaban: B


Soal 6

Perhatikan teks berikut!

Salju Gurun

Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apalagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.

Di lanskap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, kaktus akan terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak dua inci.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi, karena kau berani beku dalam panas, kau berani putih meski sendiri, karena kau... berbeda.

Mengapa "engkau" tidak perlu menjadi sebuah kaktus di lingkungan gurun yang serba serupa?

A. Akan ada banyak yang menyamai warnanya.

B. Warnanya belum tersebar di setiap sudut gurun.

C. Tidak akan diketahui jika pergi melayang hilang.

D. Tidak akan ada yang menangis rindu saat mati layu.

Jawaban: D

Soal 7

Perhatikan kutipan berikut!

"Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju."

Apa alasan penulis memilih menggunakan kata "salju"?

A. Kata salju mewakili tujuan penulis yang ingin menyampaikan pesan bahwa untuk menjadi kuat harus berani menghadapi cobaan.

B. Kata salju yang berwarna putih dapat diartikan suci, mewakili harapan penulis bahwa seseorang harus menjadi orang baik bagi sekitarnya.

C. Kata salju dipilih penulis untuk mengajak pembaca menjadi seorang yang berani berbeda dan percaya diri, tidak sama dengan orang lain.

D. Kata salju dipilih penulis untuk menjelaskan bahwa di tengah masyarakat kita harus bisa menjadi orang yang dapat memberikan manfaat.

Jawaban: C


Soal 8

Bacalah teks berikut!

Burung-Burung yang Menghilang dari Kampung Kami

Dalam keadaan terbaring lemas dengan suhu tubuh yang panas, kakek masih menyuruhku membuat olahan getah perekat untuk menangkap burung. Napasnya berat dan dalam. Suaranya serak dan sangat lirih, ia hanya bisa bicara sambil terpejam.

"Ambil getah pohon karet atau pohon nangka atau pohon benda. Rebus dengan oli bekas hingga mendidih, lalu dinginkan sampai kental dan likat. Tunggu burung cendet itu berbunyi di samping dapur," ujarnya.

"Jika sudah terdengar, oleskan getah itu pada sepotong ranting yang di bagian ujungnya terikat serangga. Biarkan burung itu datang bertengger. Kakinya akan lekat meski sekuat apa pun ia meronta," sambung kakek.

Nenek tiba-tiba melinangkan air mata. Tangannya mencelupkan selembar kain ke dalam gelas berisi air perasan pucuk asam. Lalu ia angkat dan dikompreskan ke dahi kakek.

Sedang ibu yang duduk di samping kakek terus mengaji. Sesekali meniup ubun-ubun kakek dengan serapal doa. Tak lama, setelah ruang kami hanya dilanda isak dan lantunan ayat suci, kakek kembali mengulangi kata-katanya; menyuruhku membuat lem perekat dari getah untuk menangkap burung cendet.

"Coba kau lepas burung-burung itu, Mid. Siapa tahu sakit kakekmu karena tulah burung itu," pinta nenek kepadaku. Aku cemas hendak menjawab apa, mengingat burung-burung itu bernilai ratusan juta rupiah dan tentu saja kakek masih menyayanginya.

***
Sekitar sebulan sebelum kakek sakit, nenek sering mengomel. Nenek minta kami berhenti menangkap burung karena dari beberapa burung yang kami tangkap termasuk burung yang sudah langka di pulau kami.

"Burung kepodang, cendet, dan burung jalak sudah jarang kita lihat di ladang dan di jalan-jalan. Burung-burung itu kini sudah langka. Mestinya Aki tidak menangkapnya," ucap nenek kesekian kalinya.

"Justru karena langka aku menangkapnya, karena harganya semakin mahal, Ni!" jawab kakek.

"Pikiranmu kok terbalik sih, Ki? Kalau langka mestinya jangan ditangkap, biar bisa berkembang biak, biar banyak lagi, biar keturunan kita bisa menikmati bunyinya sepanjang zaman."

"Lho? Pikiranmu yang kebalik. Kelangkaan ini mestinya kita manfaatkan biar burung yang tinggal sedikit itu hanya jadi milik kita. Kita akan kaya raya nanti, hahaha," jawab kakek sambil tertawa.

Aku hanya bisa mendengar perang mulut keduanya sambil terus mengaduk getah dari pelepah daun siwalan.

"Hai, Ki! Ingat ya! Menangkap burung langka itu membahayakan hidupmu, Ki?"

"Jika itu seekor indukan, kasihan anak-anaknya yang tak bisa makan dan pasti mati. Kamu yang dosa," suara nenek lebih keras.

"Dan jika itu termasuk burung yang dilindungi. Kamu bisa dipenjara, Ki!" nenek berkacak pinggang. "Apa pun yang terjadi, pokoknya burung-burung dengan kicau emasnya itu harus kutangkap," ungkapnya.

"Mid! Sebaiknya kamu berhenti ikut kakekmu menangkap burung, biar tidak tertular dosanya," pesan nenek.

"Jangan dengar apa kata nenekmu. Tidak akan terjadi apa-apa. Di lereng Hutan Rongkorong aku masih sempat melihat burung jalak dan burung cendet," kata kakek.

Glosarium:

Aki: biasa disingkat "Ki" adalah nama sebutan/panggilan untuk kakek.

benda: terap atau tekalong (Artocarpus elasticus) adalah sejenis pohon buah yang masih satu genus dengan nangka (Artocarpus). Buahnya mirip dengan buah timbul atau kulur, dengan tonjolan-tonjolan serupa duri lunak panjang dan pendek, agak melengket.

Nini: biasa disingkat "Ni" adalah sebutan/panggilan untuk nenek.

Rapal: bacaan atau ucapan (biasanya untuk doa atau mantra khusus).

Rongkorong: salah satu bukit di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Tulah: kemalangan yang disebabkan oleh kutuk, karena perbuatan yang kurang baik terhadap orang tua (orang suci dan sebagainya), atau karena perbuatan melanggar larangan; kualat.

Tulisan diadaptasi dari cerpen A. Warits Rovi dengan judul yang sama.


Soal 9

Jika kamu ingin mencari informasi lebih lanjut tentang fenomena kelangkaan burung di alam liar, kata kunci apa yang kamu ketikkan di internet?

Pilih jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

A. Jenis burung dilindungi

B. Perburuan burung liar

C. Berburu burung dengan perekat

D. Akibat memburu burung

E. Keanekaragaman hayati

Jawaban: B, C ,D


Soal 10

Bagaimanakah sikap para tokoh dalam menghadapi setiap peristiwa yang dialaminya? Pilihlah kebenaran pernyataan berikut untuk menjelaskan jawabanmu!

Pilih Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berdasarkan isi teks!

A. Tokoh Aku selalu merasakan pada posisi dilematis dan serba salah atas perilaku Kakek dan Neneknya. [Benar/Salah]

B. Tokoh Nenek dan Ibu senantiasa memegang teguh budaya tradisional dalam setiap tindakan dan perilakunya. [Benar/Salah]

C. Tokoh Kakek mampu menangkap peluang bagus atas peristiwa kelangkaan burung liar di daerahnya. [Benar/Salah]

D. Nenek masih mempercayai hal-hal yang berbau kutukan atas tindakan buruk yang dilakukan orang terhadap alam. [Benar/Salah]

Jawaban: A Benar, B Benar, C Salah, D Benar




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads