Atasi Kemiskinan Ekstrem, Dinsos Denpasar Gencarkan Program 'Step Up'

Atasi Kemiskinan Ekstrem, Dinsos Denpasar Gencarkan Program 'Step Up'

I Wayan Sui Suadnyana, Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 12 Agu 2024 21:41 WIB
Pemberian sertifikat kepada peserta program Step Up Batch 1 tahap II di Dinas Sosial Denpasar, Senin (22/7/2024). (Dok. Pemkot Denpasar)
Foto: Pemberian sertifikat kepada peserta program Step Up Batch 1 tahap II di Dinas Sosial Denpasar, Senin (22/7/2024). (Dok. Pemkot Denpasar)
Denpasar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar hingga kini terus berupaya mengatasi kemiskinan ekstrem. Beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Denpasar menghadirkan berbagai program untuk mewujudkan hal tersebut.

Dinas Sosial (Dinsos) Denpasar salah satunya, yang sejak 2023 melahirkan program 'Step Up'. Program tersebut diperuntukkan bagi warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem di Denpasar agar mereka dapat melangkah maju.

"Targetnya nanti mereka bisa mandiri dalam kemandirian usaha dan ekonomi mereka," ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Denpasar Made Sugiani saat dihubungi, Senin (12/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program Step Up Batch 1 untuk tahap I dan II diikuti 15 peserta. Mereka dapat memilih jenis pelatihan yang diminatinya. Misalnya, tata boga, rias, menjahit, dan akuntansi. Peserta mengikuti pelatihan selama 10 kali pertemuan.

Peserta Step Up Batch 1 tahap I juga mendapatkan biaya sebesar Rp 6,3 juta per orang. Kemudian, di tahap 2 mendapatkan Rp 8 juta setiap peserta.

Nantinya, peserta program Step Up Batch 2 tahap I yang dimulai pada Oktober 2024 akan mendapatkan biaya Rp 6,3 juta per orang. Pada batch ini, jumlah peserta yang berpartisipasi sebanyak sembilan orang.

"Nanti kami akan anggarkan lagi rencananya di 2025 di pelatihan (Batch 2) tahap II mungkin dengan anggaran Rp 8 juta, seperti yang sebelumnya kami lakukan. (Peningkatan) ini karena di tahap kedua kami rencanakan memberikan mereka bantuan support sarana prasarana usaha," jelas Sugiani.

Menurut Sugiani, berdasarkan evaluasi pada Step Up Batch 1, respons peserta positif. Mereka juga bersyukur bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam pengembangan keterampilan.

"Ada beberapa yang sudah move on dengan membuka usaha, seperti berjualan jajan, brownies dan usaha jahit. Dari 15 peserta, ada tiga orang yang signifikan membuka usaha. Sedangkan yang lain perlu kami motivasi kan lagi," jelasnya.

Sugiani menjelaskan Dinsos Denpasar akan lebih fokus kepada minat pelatihan yang diinginkan peserta pada pelaksanaan Batch 2 mendatang. Harapannya, dapat berpotensi dibukanya usaha sesuai ketertarikan peserta.

"Bahkan, sarana yang kami berikan sesuai dengan pelatihan mereka dan juga rencana mereka ingin membuka usaha apa. Ini supaya tidak mubazir sarana yang kami berikan," akunya.

Sugiani berharap para peserta dapat lebih mandiri dalam ekonomi serta dapat keluar dari kategori kemiskinan ekstrem melalui program pelatihan tersebut. Selain itu, Sugiani juga berharap ke depannya OPD lain dapat turut terlibat dalam memberdayakan hasil produksi peserta. Sehingga, kesempatan peserta dalam berproduksi kian terbuka lebar.

"Supaya angka kemiskinan ekstrem di Denpasar menjadi 0 sesuai dengan harapan Bapak Wali Kota," imbuhnya.




(iws/iws)

Hide Ads