Pembangunan di Klungkung Dikritik, Pj Bupati Bantah Anak Tirikan Nusa Penida

Pembangunan di Klungkung Dikritik, Pj Bupati Bantah Anak Tirikan Nusa Penida

Putu Krista - detikBali
Jumat, 09 Agu 2024 14:49 WIB
Berburu sunrise di Atuh Beach, Nusa Penida, Bali.
Ilustrasi - Sejumlah wisatawan mengunjungi Atuh Beach, Nusa Penida, Klungkung, Bali, beberapa waktu lalu. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Pembangunan di Kabupaten Klungkung menuai kritik dan menjadi perbincangan di media sosial. Musababnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung dianggap menganaktirikan pembangunan infrastruktur di wilayah kepulauan Nusa Penida.

Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika mengakui mendapat banyak keluhan dari warga yang menyebut terjadi kesenjangan infrastruktur antara Klungkung daratan dengan kepulauan Nusa Penida. Dia mengeklaim Pemkab Klungkung telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Nusa Penida.

"Di Klungkung ada empat kecamatan dan Nusa Penida adalah prioritas pertama," kata Jendrika kepada detikBali, Jumat (9/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jendrika mengungkapkan pelaksanaan anggaran daerah Klungkung selama ini memprioritas pembangunan infrastruktur di Nusa Penida. Termasuk perbaikan jalan dan pengadaan air bersih di daerah pariwisata yang menjadi salah satu ladang pendapatan daerah untuk Kabupaten Klungkung.

Ia menjelaskan pada tahun ini ada pembangunan ruas jalan baru di Nusa Penida dengan sumber dana dari Instruksi Presiden (Inpres). Dua ruas jalan tersebut, yakni Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun sepanjang 6 kilometer (km) senilai Rp 37 miliar dan jalur Lembongan-Klatak sepanjang 4,4 km senilai Rp 20 miliar.

ADVERTISEMENT

"Dua merupakan ruas jalan menuju destinasi wisata populer di Nusa Penida. Seperti Pantai Kelingking, Broken Beach, dan Angel's Billabong, yang sebelumnya statusnya sebagai jalan desa, kemudian diubah menjadi jalan kabupaten agar penanganan bisa dilakukan maksimal," imbuhnya.

Jendrika menambahkan APBD 2024 juga dianggarkan untuk membangun Jalan Jungut Batu-Klatak. Jalan sepanjang 2,15 km itu diperkirakan menelan anggaran Rp 6,3 miliar.

"Perbaikan secara bertahap, tidak bisa selesai semua sekarang karena penggunaan dana APBD tidak saja untuk jalan," pungkasnya.

Video bernada kritik terhadap kesenjangan pembangunan di Klungkung daratan dengan kepulauan Nusa Penida sempat viral di media sosial. Pengunggah video menyebut Nusa Penida hanya menjadi sapi perah yang hasilnya digunakan untuk membangun Klungkung daratan.

Selain itu, pengunggah video tersebut juga menampilkan megahnya gedung Pasar Semarapura di Klungung daratan yang dilengkapi eskalator dan diresmikan pada Oktober 2023. Pengunggah video lantas membandingkan kondisi di kepulauan Nusa Penida yang jauh dari kesan mewah.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa mengatakan anggaran pembangunan Pasar Semarapura merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Ia mengeklaim Pasar Mentigi di Nusa Penida juga sudah diusulkan untuk mendapat bantuan perbaikan.

"Ada yang menyebut pasar di Kota Semarapura megah dan di Nusa Penida semrawut. Itu pembangunan dibantu oleh pemerintah pusat," kata Ardiasa.

Ardiasa menjelaskan APBD Klungkung tidak cukup untuk merevitalisasi pasar tradisional di Klungkung daratan dan Nusa Penida. "Untuk Pasar Mentigi di Nusa Penida juga sudah masuk usulan ke pusat dengan nilai usulan Rp 40 miliar," pungkasnya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads