Para siswa kelas 1-4 SD Negeri 2 Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, terpaksa belajar di luar ruangan. Musababnya, ruang kelas mereka nyaris ambruk dengan temboknya yang rapuh dan plafonnya yang berjatuhan.
Kepala SD Negeri 2 Batumadeg I Wayan Sadra mengungkapkan para siswanya belajar di serambi depan bangunan kelas mereka sejak tiga bulan terakhir. Ia mengaku telah menyampaikan kondisi tersebut kepada Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Kadisdikpora) Klungkung.
"Kami sudah laporkan kondisi satu bangunan di sekolah dan mengajukan perbaikan dengan proposal pada tahun 2023. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut," kata Sadra saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (24/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sadra, gedung SDN 2 Batumadeg belum pernah diperbaiki sejak dibangun pada 1978. Saat ini, sekolah tersebut memiliki sebanyak 75 siswa, yang terdiri dari 43 laki-laki dan 32 perempuan.
Sadra menjelaskan proses belajar mengajar harus tetap dilanjutkan di tengah kondisi gedung sekolah yang rusak. Ia berharap instansi terkait segera menangani masalah tersebut.
"Terpaksa mengambil kebijakan belajar di luar kelas karena kondisi bangunan sekolah yang sangat membahayakan," imbuhnya.
![]() |
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Kadisdikpora) Klungkung, I Ketut Sujana, mengatakan perbaikan gedung kelas SDN 2 Batumadeg baru bisa dilakukan pada APBD induk 2025. Menurutnya, anggaran perubahan tahun ini tidak cukup untuk melaksanakan pengerjaan fisik.
"Semoga tahun anggaran 2025 kami rahab, suksma," kata Sujana, singkat.
Wakil Ketua DPRD Klungkung Kecewa
Wakil Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru mengaku kecewa terhadap respons Disdikpora Klungkung terkait perbaikan gedung SDN 2 Batumadeg. Ia meminta Disdikpora Klungkung mencarikan solusi agar siswa di sekolah tersebut bisa belajar dengan nyaman.
"Dinas Pendidikan harus bisa memberikan tempat yang layak agar siswa tidak berlama-lama belajar di luar kelas, kasihan mereka," kata Baru.
Baru mengeklaim sudah pernah menyampaikan kondisi SD Negeri 2 Batumadeg pada rapat kerja bersama dinas terkait pada April 2024. "Sekarang lagi musim angin kencang, tidak mau anak didik jadi korban. Dinas terkait harus segera tindak lanjut gedung sekolah yang jebol tersebut," pungkasnya.
(iws/iws)