Bukan soal Asusila, 2 Calon Dokter Spesialis Unud Bakal Disanksi Karena Ini

Bukan soal Asusila, 2 Calon Dokter Spesialis Unud Bakal Disanksi Karena Ini

Ida Bagus Putu Mahendra - detikBali
Selasa, 30 Jul 2024 20:09 WIB
Rektor Unud I Nyoman Gde Antara jadi tersangka kasus korupsi dana SPI. Aksi korupsi itu disebut merugikan keuangan negara senilai ratusan miliar rupiah.
Universitas Udayana. (Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali
Denpasar -

Ketua Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) RSUP Prof Ngoerah-Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud), I Gusti Putu Suka Aryana, menegaskan dua calon dokter spesialis akan diberikan sanksi. Namun, ia membantah dua calon dokter spesialis itu diberikan sanksi karena berbuat asusila pada salah satu ruangan di RSUP Prof Ngoerah.

Menurut Suka Aryana, keduanya melanggar etika dan disiplin peserta didik RSUP Prof Ngoerah lantaran menjalin hubungan terlarang. Berdasarkan aturan, dia berujar, sesama teman residen atau koas (program profesi) di rumah sakit dilarang melakukan tindakan asusila atau perselingkuhan.

"Itu (perbuatan asusila di ruangan rumah sakit) nggak terbukti. Yang jelas ada pelanggaran, memang ada hubungan tidak wajar," ungkap Suka Aryana kepada detikBali, Selasa (30/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua calon dokter spesialis itu sebelumnya ramai diperbincangkan lantaran diduga berbuat asusila di salah satu ruangan RSUP Prof Ngoerah. Keduanya tengah mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Udayana.

Mereka, masing-masing mengambil program studi Orthopaedik dan Traumatologi, serta program studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Sang perempuan disebut telah bersuami. Sementara sang laki-laki masih melajang.

ADVERTISEMENT

Menyikapi kabar miring itu, RSUP Prof Ngoerah dan FK Unud langsung menggelar pertemuan di Gedung Skill Lab pada Selasa siang. Berdasarkan hasil rapat, ulah kedua calon dokter spesialis itu dinilai termasuk pelanggaran berat.

"Sudah menetapkan itu termasuk golongan pelanggaran berat. Nanti sanksi akan dibuatkan berita acaranya," ungkap Suka Aryana.

Nantinya, pihak rumah sakit dan kampus kembali menggelar pertemuan dengan agenda meminta klarifikasi dari dua calon dokter spesialis itu. Namun, Suka Aryana belum dapat memastikan waktu klarifikasi tersebut berlangsung.

Di sisi lain, Suka Aryana menyebut kasus hubungan terlarang antardokter di RSUP Prof Ngoerah bukan pertama kali terjadi. Ia menuturkan kejadian serupa kerap terjadi dengan variasi kasus yang berbeda-beda.

"Ada (kasus sebelumnya). Kami punya aturan, kami ikuti aturan yang berlaku," imbuhnya.




(iws/hsa)

Hide Ads