detikBali

Pemkot Denpasar Tiadakan Pesta Kembang Api Saat Malam Tahun Baru

Terpopuler Koleksi Pilihan

Pemkot Denpasar Tiadakan Pesta Kembang Api Saat Malam Tahun Baru


Maria Christabel DK - detikBali

Parade ogoh-ogoh dalam Kasanga Festival 2024 di kawasan Catur Muka Denpasar.
Ilustrasi - Parade ogoh-ogoh dalam Kasanga Festival 2024 di kawasan Catur Muka Denpasar. (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar meniadakan pesta kembang api saat malam tahun baru 2026. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diprioritaskan untuk pemulihan dampak bencana banjir dahsyat yang menerjang Denpasar pada 10 September lalu.

"Jadi, kembang api dan musik untuk tahun ini tidak menjadi prioritas karena kami lebih fokus pada penanganan bencana," ujar Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar Raka Purwantara saat diwawancarai detikBali, Kamis (18/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purwantara menuturkan Disbud Denpasar berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Denpasar saat penghujung tahun lalu. Kala itu, Dispar Denpasar menggelar acara di Pantai Mertasari Sanur, sedangkan Disbud Denpasar mengadakan acara di kawasan Catur Muka Denpasar.

Meski begitu, Disbud Denpasar tetap akan memfasilitasi kegiatan pementasan budaya melalui Gelar Budaya Melepas 2025 dan Menyongsong Matahari 2026. Perayaan ini akan dilaksanakan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar.

ADVERTISEMENT

Menurut Purwantara, kegiatan tersebut akan mementaskan kesenian tradisional yang melibatkan sanggar-sanggar seni di Kota Denpasar. Disbud Denpasar turut melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).

"Perayaan ini terbuka secara umum untuk masyarakat Kota Denpasar dan tidak dikenai pungutan biaya," ujar Purwantara.

Purwantara berharap cuaca bersahabat saat Gelar Budaya Melepas 2025. Ia mengimbau warga untuk tetap menjaga keamanan selama perayaan menyambut tahun baru 2026.

"Kalau memang ingin menyalakan kembang api, lakukan di tempat terbuka, jauh dari pemukiman. Sehingga masyarakat yang punya anggota keluarga sakit atau bayi tidak terganggu," pungkas Purwantara.




(iws/iws)












Hide Ads