PDIP 'Gamang' antara Dukung Anies atau Ahok di Pilkada Jakarta

Nasional

PDIP 'Gamang' antara Dukung Anies atau Ahok di Pilkada Jakarta

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 28 Jul 2024 07:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalami Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat usai pelantikan anggota DPRD DKI baru.
Anies Baswedan, Ahok, dan Djarot. (Foto: Grandyos Zafna)
Denpasar -

PDI Perjuangan menegaskan masih belum mengambil keputusan perihal dukungan di Pilkada Jakarta 2024. Dua nama yang potensial didukung adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan.

"Pak Ahok berdasarkan hasil pemetaan dan hasil survei yang kami terima menjadi salah satu calon yang cukup ya sangat potensial kalau menurut saya untuk bisa diajukan," kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, dikutip dari detikNews, Minggu (28/7/2024).

Meski begitu, Dajrot mengakui PDIP masih menghadapi persoalan untuk mengajukan Ahok. Dia menyebut PDIP kekurangan kursi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persoalannya adalah PDIP itu kan masih kurang kursinya, kami tetap harus berkomunikasi dengan partai-partai yang lain," ucapnya.

Sementara itu, PDIP juga mempertimbangkan untuk mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, meski belum ada memutuskan secara resmi. Djarot menyebut PDIP masih melihat dinamika suara akar rumput jika mendukung Anies.

"Masih belum (dukungan ke Anies). Kami masih dalam proses untuk melihat dinamika dan bagaimana suara akar rumput dan terutama bagaimana pembangunan Jakarta lima tahun ke depan harus lebih bagus daripada yang sekarang," ujar Djarot.

Djarot juga merespons ungkapan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut dukungan kepada Anies menyentuh 50 persen. Djarot mengungkap PDIP memiliki kedekatan dengan siapa pun.

"PDIP selalu membuka komunikasi dengan siapapun juga termasuk dengan Pak Anies, termasuk dengan Pak Sohibul Iman, termasuk dengan PKS, termasuk dengan Demokrat, termasuk dengan PAN, dengan Gerindra apalagi, dengan Golkar. Jadi wajar di dalam politik kita harus membangun komunikasi yang baik," ungkap Djarot.

Sementara soal munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama dalam bursa pencalonan di Pilgub Jakarta, Djarot menyebut PDIP tentu tidak bisa mengusung kadernya sendirian. Sebab, kata dia, PDIP masih memerlukan kursi dari partai lain untuk mencukupi syarat dukungan.

Seperti diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan ada komunikasi informal dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Hal ini menindaklanjuti dinamika jelang Pilkada Jakarta 2024.

"Lagi menimbang-nimbang, mungkin saja (terkait pengusungan Anies)," kata Puan di Hotel Fairmont Jakarta, Jalan Asia Afrika No.8, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (25/7/2024).

Puan menyebut komunikasi informal dengan Anies Baswedan sudah dilakukan. Ia mengatakan proses menuju Pilkada Jakarta juga masih panjang.

"Komunikasi informal pastinya sudah. Kan waktunya masih panjang, sampai bulan akhir bulan Agustus nanti. Jadi, masih banyak waktu kita untuk melihat perkembangan yang ada dan dinamika politik yang masih berkembang," kata dia.

Puan juga menanggapi soal peluang dukungan ke Anies Baswedan. Ketika ditanya apakah kemungkinannya di atas 50 persen, ia menjawab bisa.

"Bisa di atas (50 persen), bisa di atas banget," ujarnya.




(dpw/dpw)

Hide Ads