Pengungkapan Pabrik Narkoba di Bali, Pj Gubernur: Kami Prihatin

Denpasar

Pengungkapan Pabrik Narkoba di Bali, Pj Gubernur: Kami Prihatin

Rizki Setyo - detikBali
Rabu, 24 Jul 2024 14:32 WIB
Sang Made Mahendra Jaya di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2024).
Sang Made Mahendra Jaya di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (24/7/2024). Foto: Rizki Setyo/detikBali
Denpasar -

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya prihatin terkait adanya pabrik narkoba yang ditemukan di Gianyar. Pengungkapan pabrik narkoba itu merupakan kedua kalinya setelah penggerebekan lab narkoba rahasia di Canggu beberapa waktu lalu.

"Tentu saja kami prihatin itu terjadi lagi. Terima kasih kepada BNN yang sudah mengungkapkan itu," ujar Mahendra di Sanur, Denpasar, Rabu (24/7/2024).

Menurut Mahendra, pengungkapan pabrik narkoba tersebut merupakan peringatan bagi pemerintah maupun masyarakat agar selalu peduli dengan lingkungan sekitar, termasuk ketika menemukan hal janggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bayangkan apabila tidak terungkap, berapa orang korbannya nanti yang mengonsumsi narkoba tersebut," jelas pria asal Buleleng itu.

Pemerintah Provinsi Bali, Mahendra berujar, terus mengawasi orang asing yang ingin memproduksi narkoba di Bali. "Tentu kami melalui aparat penegak hukum, kepolisian, babinsa, TNI, juga desa adat bisa lebih waspada biar tahu apa yang terjadi di lingkungan sekitar untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) yang dikendalikan oleh warga negara asing (WNA) di Bali. Kali ini, pabrik narkoba itu ditemukan di sebuah vila Mama Ji House, Jalan Keliki Kawan, Dusun Keliki Kawan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen I Wayan Sugiri mengungkapkan laboratorium itu memproduksi narkoba jenis baru yang pertama kali ditemukan di Indonesia, yakni Dimethyltryptamine (DMT). Petugas menangkapn tiga orang asal Filipina, yakni laki-laki berinisial DAS (28) dan dua perempuan berinisial PMS (ibu DAS) dan DOS (adik DAS).

Sugiri mengungkapkan DMT merupakan jenis narkotika yang sangat berbahaya. Menurutnya, efek yang ditimbulkan berupa halusinasi yang kuat meskipun dikonsumsi dengan dosis rendah (0,08 ml). "Metode pembuatan DMT dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu melalui proses sintetis (reaksi kimia) ataupun dengan menggunakan ekstraksi bahan tanaman (alami)," ungkapnya saat konferensi pers Selasa (23/7/2024).




(gsp/hsa)

Hide Ads