Ada sederet kabar yang cukup menghebohkan di Bali selama seminggu belakangan. Peristiwa yang masih hangat dibicarakan adalah jatuhnya helikopter di kawasan Suluban, Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/7/2024) sore. Beruntung, seluruh korban yang berjumlah lima orang selamat, meski mengalami luka-luka.
Sebelumnya, ada peristiwa kecelakaan sepeda motor yang menimpa Yitta Dali Wassink (22). Suami artis Jennifer Coppen itu meninggal setelah mengalami luka parah. Kabar itu menjadi salah satu trending topic di media sosial (medsos).
Selanjutnya, polemik pungutan Rp 1,5 juta di SMAN 6 Denpasar mulai diselidiki oleh polisi. Unit Tipikor Polresta Denpasar sudah memanggil Kepala Sekolah SMAN 6 Denpasar, I Ketut Suendi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikutnya, ada penyelundupan sabu-sabu ke Lembaga Pemasyarakatn (Lapas) Kerobokan dengan berat 500 gram. Ada lima orang yang terlibat dalam penyelundupan barang haram tersebut. Berikut rangkuman berita terpopuler dalam rubrik Bali Sepekan.
1. Helikopter Jatuh di Pecatu gegara Layangan
Kepala Kantor Otoritas Bandara Udara (Otban) Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, mengungkapkan detik-detik sebelum helikopter jatuh kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. Pilot sempat melihat layangan terbang di atas helikopter.
Namun, pilot sudah tidak memiliki waktu lagi untuk menghindari layang-layang tersebut. Baling-baling helikopter terlilit tali layangan. Helikopter dengan kode penerbangan PK-WSP itu tak bisa dikendalikan hingga terjatuh.
"Informasi dari pilot sudah terlambat hindari layangan. Ya sudah, helikopter sudah tidak bisa dikendalikan," kata Agustinus di Kuta, Badung, Sabtu (20/7/2024).
Helikopter itu hanya mengudara empat menit sebelum akhirnya terjatuh pada Jumat (19/7/2024). Berdasarkan informasi dari Basarnas Bali, helikopter itu take off untuk melakukan tur wisata dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK) sekitar pukul 14.33 Wita.
Walaupun terbukti baling-baling helikopter terbelit tali layangan, Agustinus enggan berspekulasi terkait dugaan penyebab utama helikopter jatuh. Ia juga belum dapat menyimpulkan ada kelalaian dalam insiden itu.
"Saya belum bisa sebut ini ada kelalaian atau tidak. Nanti kita lihat hasil investigasi lebih lanjut," kata Agustinus.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi terkait insiden helikopter jatuh di kawasan Pantai Suluban, Pecatu. Helikopter dengan kode penerbangan PK-WSP itu tidak memiliki kotak hitam atau black box.
Namun, KNKT belum dapat membeberkan hasil investigasinya. "Saya belum bisa menjawab (hasil investigasi)," kata Harry, salah satu petugas KNKT, saat ditemui di lokasi terjatuhnya helikopter.
Agustinus membantah helikopter sempat terbang rendah. Helikopter itu memiliki izin mengudara maksimal mencapai ketinggian 1.000 kaki atau lebih 304 meter dari permukaan tanah.
Menurut Agustinus, pilot sudah mendapat izin untuk terbang di ketinggian tersebut oleh AirNav. "Tapi yang pasti helikopter terbang sudah punya izin oleh AirNav di ketinggian tersebut. Memang 1.000 (kaki) mereka request ke AirNav," ungkap dia.
Agustinus mengungkapkan pilot helikopter Bali Helitour yang terjatuh itu telah mengoperasikan helikopter wisata selama setahun. Berdasarkan keterangan awal, sang pilot tercatat memiliki banyak jam terbang.
"Sudah beroperasi sejak setahunan di Bali. Pilot sudah tahu (kondisi), sudah pernah terbang di kawasan itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) menyebut helikopter PK-WSP tipe Bell 505 itu terjatuh akibat baling-baling terlilit tali layang-layang. helikopter tersebut merupakan milik PT Whitesky Aviation.
"Pemilik helikopter juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Ditjen Perhubungan Udara, Mokhammad Khusnu, dalam keterangan tertulisnya, Jumat sore.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali I Dewa Nyoman Rai Darmadi mengungkap lokasi terjatuhnya helikopter itu masuk zona larangan menerbangkan layangan. Satpol PP Bali berencana melakukan penertiban lebih masif terhadap warga yang bermain layangan di zona terlarang.
"Memang zona larangan (bermain layangan). Itu sudah masuk (radius) kurang dari 18 kilometer (km) dari Bandara (I Gusti Ngurah Rai)," kata Darmadi.
Secara geografis, Desa Pecatu terletak di daerah perbukitan dengan ketinggian sekitar 175 meter di atas permukaan laut (mdpl). Menurut Darmadi, dengan ketinggian seperti itu, ada risiko pesawat atau helikopter menabrak sesuatu di udara seperti layangan.
"Tidak mudah juga menertibkan masyarakat itu. Layangannya terbang ke mana, yang main layangan di mana. Kadang ada layangan yang diikat di pohon, lalu ditinggal seharian," imbuh Darmadi.
Aktivitas penerbangan layang-layang diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) Bali Nomor 9 Tahun 2000 tentang Larangan Menaikkan Layang-Layang dan Permainan Sejenis di Bandara Ngurah Rai dan Sekitarnya. Bab IV Pasal 8 dalam Perda itu menyebutkan warga yang melanggar dapat dikenakan sanksi berupa ancaman pidana kurungan selama tiga bulan dan denda Rp 5 juta.
Terpisah, Vice President Governance Risk and Compliance PT Whitesky Aviation I Gede Bambang Narayana mengungkapkan helikopter yang jatuh di kawasan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, telah mendapat persetujuan terbang dari AirNav. Menurutnya, pilot juga sudah berkomunikasi dengan petugas AirNav bahwa helikopter tersebut terbang di ketinggian 1.000 meter.
"Jadi ketika pilot itu take off, dia lapor (ke AirNav), naik ke ketinggian sekian. AirNav yang ngarahin semua. Bukan pilot maunya sendiri," kata Bambang saat ditemui Suluban, Sabtu (20/7/2024).
Selain sudah mendapat lampu hijau dari AirNav, Bambang mengatakan kondisi helikopternya juga dalam keadaan baik dan laik terbang. Helikopter yang dibeli pada 2018 itu tercatat memiliki jam terbang hanya 300 jam dengan rata-rata terbang 40 jam sebulan.
"Pilotnya juga sudah jam terbang tinggi. Di atas 1.000 (jam)," imbuhnya.
Bambang membeberkan helikopter tersebut take off untuk melakukan tur wisata dari helipad di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) pukul 15.33 Wita pada Jumat (19/7/2024). Helikopter tersebut mengangkut dua warga negara asing (WNA) dan tiga warga negara Indonesia (WNI).
"Rencana terbangnya itu dari GWK, ke Uluwatu. Terus ke GWK lagi. Rencananya (terbang) 10 menit," kata Bambang.
2. Pungutan Rp 1,5 Juta di SMAN 6 Denpasar
Polisi ikut turun tangan menangani masalah pungutan iuran untuk membeli air conditioner (AC) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Denpasar. Polresta Denpasar sudah memanggil kepala sekolah, I Ketut Suendi.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo mengungkapkan polisi memanggil Suendi untuk mengklarifikasi terkait pungutan AC sebesar Rp 1,5 juta itu.
"Memang ada diundang untuk klarifikasi. Tujuan undangan untuk klarifikasi terkait info viral terkait permintaan biaya untuk AC. Masih dijadwalkan sesuai undangan," kata Laorens, Rabu (17/7/2024).
Dugaan awal, ada unsur tindak pidana korupsi terkait pungutan tersebut. Bahkan, pantauan detikBali, Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polresta Denpasar telah menyambangi SMAN 6 Denpasar, Selasa (16/07/2024).
Suendi mengakui mendapatkan panggilan dari Polresta Denpasar. Pemanggilan itu, kata dia, untuk mengklarifikasi terkait pungutan tersebut.
Nantinya, Suendi bakal menggandeng Komite SMAN 6 Denpasar untuk melakukan klarifikasi. Sebab, rencana pungutan itu juga melibatkan pihak komite.
"Tiang (saya) nanti klarifikasi ke Polresta (Denpasar) didampingi oleh komite. Yang kami ajak kan komite. Biar nanti komite juga mengklarifikasi," ungkap Suendi di ruangan kerjanya, Selasa (16/7/2024).
Sebelumnya, Inspektorat Provinsi Bali juga menelusuri informasi pungutan terhadap orang tua siswa di SMAN 4 dan SMAN 6 Denpasar. Hasil penelusuran tim Inspektorat Bali, surat terkait sumbangan pengadaan AC di SMAN 6 Denpasar telah dicabut komite dan pimpinan sekolah.
"Hasil pemeriksaan sementara di SMA 6 Denpasar bahwa urunan untuk biaya AC kepada masing-masing siswa baru sebesar Rp 1,5 juta sudah dicabut atau dibatalkan," kata Inspektur Provinsi Bali, Wayan Sugiada, dalam siaran pers, Selasa (16/7/2024) malam.
Inspektorat Provinsi Bali juga memeriksa informasi sumbangan Rp 4,5 juta di SMAN 4 Denpasar. Sugiada mengungkapkan hasil pemeriksaan SMA Negeri 4 Denpasar, yang dimaksud sumbangan Rp 4,5 juta adalah penyampaian uang komite tahun lalu.
Sugiada mengungkapkan informasi sumbangan sebesar Rp 4,5 juta di SMAN 4 Denpasar berasal dari sumbangan Rp 375 ribu per dikali 12 bulan. Sumbangan itu digunakan untuk peningkatan mutu, operasional sekolah, dan kegiatan organisasi siswa intra sekolah (OSIS).
"Klarifikasi dari pihak sekolah untuk siswa baru belum dikenakan sumbangan dan baru akan dirapatkan tanggal 20 Juli 2024," ujar Sugiada.
3. Penyelundupan Sabu di Lapas Kerobokan
Narapidana (napi) yang terlibat kasus penyelundupan sabu ke Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Badung, Bali, bertambah menjadi lima orang. Sabu yang diselundupkan sebanyak 10 paket seberat setengah kilogram (kg).
Sebelumnya, ada sebanyak tiga narapidana yang dapat diidentifikasi terlibat, yaitu PSP, PND, dan AAW. Kini terdapat dua narapidana lainnya yang dapat diidentifikasi, yakni berinisial ABU dan MOO.
"Ada tambahan (terduga pelaku) yang diperiksa (polisi), inisial MOO dan ABU. Sebelumnya, yang bersangkutan (berinisial) PSP, PND, lalu lanjut ke AAW," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali Putu Murdiana saat dihubungi detikBali, Jumat (19/7/2024).
Murdiana belum membeberkan latar belakang kedua narapidana yang baru diidentifikasi. Menurutnya, mereka masih wara-wiri bersama tiga terduga pelaku awal dari Lapas Kerobokan ke Polda Bali untuk menjalani pemeriksaan.
Namun, menurut Murdiana, PSP, PND, dan AAW tidak akan berstatus tersangka. Sebab, mereka merupakan narapidana kasus sabu golongan B1 dengan vonis di atas lima tahun penjara.
"Statusnya tetap narapidana. Saat proses hukum berjalan dan sudah P-21 (berkas perkara lengkap) dilimpahkan ke kejaksaan. Cuma (yang dilimpahkan) berkasnya saja, orangnya masih di sana (Lapas Kerobokan)," kata Murdiana.
Sebelumnya, sebanyak tiga narapidana (napi) Lapas Kerobokan berinisial PSP, PND, dan AAW terlibat penyelundupan sabu. Sebanyak 10 paket sabu diselundupkan ke dalam lapas dalam bungkus makanan.
4. Suami Jennifer Coppen Tewas Kecelakaan
Yitta Dali Wassink, suami artis Jennifer Coppen, tewas setelah terlibat kecelakaan maut di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, pada Kamis (18/7/2024) dini hari. Pria kelahiran 6 Juni 2002 itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) BIMC Kuta. Dali tewas dengan sejumlah luka parah.
"Mengalami luka lecet dari pada dada, punggung, patah tulang rahang, selangka kiri, siku, rusuk," kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dalam keterangannya.
Dali tewas karena mengalami kecelakaan tunggal. Dia menabrak pembatas jalan sekitar pukul 02.00 Wita.
Jennifer Coppen dan Dali Wassink menikah pada 10 Oktober 2023. Keduanya diketahui tinggal di Bali bersama putri semata wayang mereka, Kamari. Jennifer mengungkapkan kesedihan karena suaminya meninggal menjelang hari ulang tahunnya.
Kesedihan sang aktris kelahiran 20 Juli 2001 itu diungkapkan melalui Instagram story. Ia mengunggah foto keluarga kecil mereka dengan latar pantai di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Comeback dali. Ada banyak cobaan dihidup aku tapi kali ini aku gakuat dali. Aku gakuat. yaAllah kali ini terlalu berat ... besok aku ulang tahun sayang, harusnya kita rayain bersama tapi kok kamu malah pergi," tulis Jennifer.
"Kamu istirahat yang tenang tidur yang nyaman. Aku lagi dikelilingi sahabat aku dan kamu. insyaAllah mereka bantu nguatin aku ya. Jadi kamu jangan sedih dan jangan khawatir ya sayang. Aku akan selalu mendoakan kamu," lanjutnya.
Keluarga dan kerabat mengenang Dali sebagai sosok ayah yang baik untuk Kamari. Dia juga dikenal tetangga sebagai yang ramah meski tak banyak bicara.
"Orangnya baik, nyapa juga. Waktu papasan, disapa," tutur salah satu tetangga, Nurhaida saat ditemui detikBali, Jumat.
Menurut Nurhaida, suatu hari Dali juga sempat kesal kepada tetangganya. Musababnya, Dali merasa terganggu lantaran ada tetangga yang membakar sampah.
Jenazah Yitta Dali Wassink dikremasi di Krematorium Kertha Semadi, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Jumat malam. Suasana haru mengiringi prosesi penghormatan terakhir untuk suami Jennifer Coppen itu. Isak tangis Jennifer tak tertahankan hingga ia sempat pingsan saat prosesi berlangsung.
Pantauan detikBali, jenazah Dali Wassink tiba di krematorium sekitar pukul 19.41 Wita. Mengenakan pakaian serba putih, sejumlah kolega serta kerabat Jennifer dan Dali telah tiba lebih dulu di lokasi pembakaran jenazah tersebut.
Karangan bunga tampak berjejer di sebelah tungku pembakaran. Menjelang prosesi kremasi dimulai, kerabat dan kolega menggotong peti jenazah ke depan tungku.
Mereka kemudian duduk di depan peti jenazah itu. Jennifer yang terlihat sembab lantas membuka upacara kremasi dan dilanjutkan dengan sambutan dari dua sahabat Dali Wassink.
"We will never forget about you. Now its time to us to spread some flowers. (Kami tidak akan pernah melupakanmu. Sekarang saatnya kita menebarkan bunga)," ucap Jennifer dengan nada bergetar. Ia tak kuasa menahan tangis.
Para sahabat dan keluarga kemudian berbaris rapi untuk mengambil bunga, lalu menaburkannya ke dalam peti jenazah. Seusai tabur bunga, prosesi dilanjutkan dengan pemutaran lagu favorit Dali Wassink. Lagu berbahasa Inggris itu mengiringi peti jenazah Dali Wassink masuk ke dalam tungku kremasi.
(hsa/hsa)