Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 resmi ditutup, Sabtu (13/7/2024). Di balik berbagai capaian positif PKB, ada dua masalah utama yang disoroti Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali I Gede Arya Sugiartha, yaitu sampah dan parkir.
"Walaupun kami telah menempatkan tong sampah di berbagai sudut, masyarakat kita masih belum terbiasa mengelola sampahnya di Taman Budaya," kata Arya saat memberikan sambutan di Art Center, Denpasar, Bali.
Arya mengapresiasi para relawan di PKB, seperti Yayasan Bumi Sasmaya dengan Program Merah Putih Hijau, Komunitas Plastic Detox, dan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali. Menurutnya, mereka telah bekerja tanpa pamrih siang dan malam memunguti sampah di area PKB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arya juga menyoroti masalah parkir yang sangat terbatas sehingga masyarakat mengandalkan penitipan kendaraan di rumah-rumah penduduk sekitar. Hal ini berdampak pada kemacetan di jalanan.
"Terlebih jika ada pelanggaran dari beberapa oknum yang mencoba menerobos larangan masuk atau menggunakan badan jalan sehingga jalan sering menjadi macet. Ke depannya, dua masalah ini akan segera kami carikan solusi," tambahnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya juga menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan terkait pelaksanaan PKB, baik dari segi kelebihan maupun kekurangan.
"Secara umum cukup bagus. Kami melihat ada volunteer yang luar biasa, tetapi dengan jumlah pengunjung rata-rata lebih dari 50 ribu per hari, ada yang tertib dan ada yang membuang sampah tidak pada tempatnya," jelasnya.
Ke depannya, pihaknya akan mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan, mengingat PKB merupakan pesta juga milik masyarakat.
Sebagai informasi, sebanyak 1.624.328 orang mengunjungi PKB yang digelar sejak 15 Juni hingga 13 Juli 2024. Selama PKB berlangsung hingga 8 Juli, total transaksi di UMKM makanan dan fashion mencapai Rp 12 miliar.
(hsa/hsa)