Puluhan Anak Muda Jadi Relawan Pengelolaan Sampah di PKB 2024

Puluhan Anak Muda Jadi Relawan Pengelolaan Sampah di PKB 2024

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 29 Jun 2024 23:30 WIB
Sejumlah relawan melakukan pemilahan sampah di area Pesta Kesenian Bali (PKB), Art Center Denpasar, Bali, Sabtu (29/6/2024). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Sejumlah relawan melakukan pemilahan sampah di area Pesta Kesenian Bali (PKB), Art Center Denpasar, Bali, Sabtu (29/6/2024). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Sekitar 50 anak muda menjadi relawan pengelolaan sampah selama ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2024 di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar. Puluhan anak muda itu juga tak mendapatkan bayaran selama bertugas.

Program Director Merah Putih Hijau Hermi Tianta Prasetya Putra mengungkapkan persoalan sampah kerap menjadi catatan pada ajang PKB tahun-tahun sebelumnya. Ia mengaku baru pada tahun ini terlibat dalam pengelolaan sampah di ajang festival seni terbesar itu.

"Banyak yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan sampah di PKB karena membeludaknya pengunjung, padatnya acara, dan tumpukan sampah muncul di banyak titik," ujar Hermi di Art Center Denpasar, Bali pada Sabtu (29/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hermi menuturkan puluhan relawan tersebut direkrut sejak sepekan sebelum PKB 2024 dimulai. Menurutnya, para relawan kebersihan itu terdiri dari anak-anak SMA, mahasiswa, hingga lulusan baru atau fresh graduate.

"Mereka yang bekerja secara freelance juga ada yang mendaftar sebagai relawan. Jadi, cukup banyak yang terketuk hatinya buat membantu mengelola sampah selama PKB," imbuh Hermy.

Hermi mengatakan para relawan mengumpulkan 32 kilogram (kg) sampah anorganik selama dua hari terakhir. "Secara total, kami sudah mengurangi 160 kg sampah anorganik yang bisa dikirim ke TPA Suwung," sambungnya.

Menurut Hermy, puluhan relawan kebersihan tersebut dibagi menjadi dua sif kerja, yakni mulai pukul 15.00-20.00 Wita dan pukul 18.00-23.00 Wita. Relawan yang bertugas pada sif pertama fokus memberikan edukasi pemisahan sampah organik, anorganik, dan residu kepada tenant kuliner di PKB.

Kemudian, sif kedua akan lebih fokus memberikan edukasi kepada pengunjung. "Kemudian di setiap akhir sif kami melakukan penyisiran untuk mengecek keranjang-keranjang anorganik dan residu yang sudah kami distribusikan ke banyak titik," pungkasnya.

Salah satu relawan, I Kadek Rangga Dewa, menuturkan telah beberapa kali menjadi relawan dalam kegiatan serupa. Pria berusia 18 tahun itu mengaku antusias menjadi relawan selama PKB berlangsung sembari menunggu jadwal perkuliahan sebagai mahasiswa baru.

"Karena ini bersifat relawan, jadi kami nggak dibayar. Ini juga tujuan aku untuk memberi kesadaran ke orang-orang tentang pemilihan sampah," kata Rangga.




(iws/iws)

Hide Ads