Jumlah Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) di Kota Mataram bertambah. Penambahan itu berdasarkan data yang diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram dari Kementerian Dalam Negeri sebelum melakukan pencocokan dan penelitian (coklit).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram Edy Putrawan mengatakan terdapat penambahan data potensi pemilih sekitar 7.000 orang yang tersebar di enam kecamatan Kota Mataram. Data tersebut akan dicocokkan mulai 24 Juni-24 Juli 2024.
"Nanti di bulan Agustus itu baru keluar daftar pemilih tetapnya (DPT)," ujar Edy ditemui di Mataram, Rabu (27/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Edy, jumlah DPT Kota Mataram pada Pilpres 2024 ditetapkan sebanyak 315.549 pemilih. Dengan adanya penambahan DP4 itu jumlah pemilih akan menjadi 322.908 orang.
"DP4 inilah yang kami olah, kami cocokkan di lapangan seperti apa. Coklit ini kan baru berlangsung tiga hari," tegas Edy.
Edy menjelaskan tantangan coklit di Kota Mataram sebagai daerah urban. Pertama, masih banyak pemilik yang tidak tinggal di Kota Mataram.
"Hanya rumahnya saja. Tapi, orangnya entah di mana. Ini masalah yang pertama," katanya.
Masalah kedua adalah dengan adanya perpindahan kartu keluarga (KK) pada sistem zonasi sekolah. Edy menduga sistem zonasi ini memengaruhi jumlah penduduk kota Mataram akibat banyak wali murid yang main pindah hanya untuk mengejar zonasi sekolah anaknya.
"Kan begitu selesai (Zonasi) balik lagi ke alamat asalnya. Ini yang jadi perhatian. Termasuk yang di wilayah lingkar selatan Mataram. Seperti daerah Karang Genteng Selatan, Kelurahan Pagutan Kota Mataram. Di sana banyak perumahan dekat dengan Lombok Barat," tegas Edy.
Di wilayah Lingkar Selatan Kota Mataram, Edy berujar, merupakan daerah yang berbatasan dengan Lombok Barat. Di sana banyak warga memiliki KTP Kota Mataram. Padahal, jika melihat tempat tinggalnya, masuk ke Kabupaten Lombok Barat.
"Kasus seperti ini tetap akan kami turun tatap muka sosialisasikan pada coklit ini. Jadi penambah DP4 ini nanti kami lihat seperti apa datanya. Ini masih berproses," ujarnya.
Di sis lain, Edy menyebut jika berkaca pada Pilpres 2024, partisipasi pemilih di Kota Mataram mencapai 84 persen. Untuk angka pemilih generasi Z mencapai 49,8 persen.
"Ya, harapannya nanti partisipasi di Pilkada 2024 sama seperti kemarin (Pilpres). Semua pihak bisa berperan meningkatkan partisipasi ini," tandasnya.
KPU Lombok Tengah Terjunkan 2.919 Pantarlih
KPU Lombok Tengah menerjunkan 2.919 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk Pilkada 2024. Pantarlih akan melakukan coklit data warga mulai 24 Juni-24 Juli 2024.
Ketua KPU Lombok Tengah Hendri Harliawan mengatakan, Pantarlih merupakan petugas yang dibentuk oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk melakukan pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih pada tahapan pemilihan.
Hendri mengatakan Pantarlih ini akan disebar ke 1.686 tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah Pantarlih setiap TPS umumnya 1 orang untuk menangani 400 orang pemilih.
"Satu TPS yang lebih dari 400 pemilih itu akan dikerjakan oleh dua Pantarlih. Sedangkan yang pemilihnya di bawah 400 itu satu pantarlih," kata Hendri saat ditemui awak media di kantornya, Rabu (26/6/2024) sore.
Hendri berharap agar masyarakat yang didatangi petugas Pantarlih menyiapkan KTP, KK, atau kartu identitas lainnya. Ia juga meminta masyarakat agar tidak meninggalkan rumah saat petugas mulai datang ke wilayah kelurahan atau desa.
"Jangan sampai Pantarlih itu mencoklit hanya lewat rumahnya saja atau rumah Kadus. Karena ada beberapa kasus di Luar Lombok Tengah menggunakan joki. Dan ini yang tidak kami inginkan," imbuh Hendri.
Menurut Hendri, tugas Pantarlih mencakup tujuh prinsip kerja agar menghasilkan DPT yang terpercaya dan terlindungi hak pilih warga negara. Prinsip kerja tersebut antara lain akurasi, komprehensif, mutakhir, inklusif, transparan, responsif dan partisipatif.
"Pantarlih diharapkan dapat melakukan kegiatan coklit secara cermat, tertib, efektif, dan akuntabel sehingga meningkatkan kualitas daftar pemilih," tegasnya.
(nor/nor)