Pesawat Amfibi Bakal Beroperasi di Bali, MTI Ingatkan Hitung-hitungan Bisnis

Pesawat Amfibi Bakal Beroperasi di Bali, MTI Ingatkan Hitung-hitungan Bisnis

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 25 Jun 2024 15:08 WIB
Uji coba seaplane atau pesawat amfibi di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (20/6/2024).
Uji coba seaplane atau pesawat amfibi di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (20/6/2024). (Foto: dok. Baketrans Kemenhub)
Denpasar -

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Bali menanggapi rencana beroperasinya seaplane atau pesawat amfibi di Bali. Pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat di darat dan air itu sempat diuji coba di Pantai Mertasari, Sanur, oleh Baketrans Kemenhub beberapa waktu lalu.

Ketua MTI Bali I Made Rai Ridartha mengingatkan perlunya hitung-hitungan bisnis hingga persoalan teknis jika pesawat amfibi itu jadi beroperasi. Meski begitu, ia mengatakan semakin banyak pilihan moda transportasi di Bali akan semakin baik.

"Saya terus terang belum secara detail (mengetahui rencana beroperasinya) seaplane. Apapun itu, MTI melihat semakin banyak opsi semakin bagus," ujar Ridartha di Denpasar, Selasa (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudiartha tak memungkiri beroperasinya pesawat amfibi itu berpotensi menyaingi layanan kapal laut dan pesawat udara. Meski begitu, ia menilai pesawat amfibi memiliki pangsa pasar tersendiri.

"Silakan sepanjang demand-nya ada. Secara bisnis, mereka pasti sudah menghitung itu. Kalau secara teknis aturannya memenuhi syarat, ya nggak apa-apa," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyinggung terkait biaya operasional pesawat amfibi itu. Rudiartha meminta pemerintah tetap menentukan skala prioritas di tengah anggaran yang terbatas.

"Tapi kalau pakai anggaran orang lain ya boleh saja. Kalau anggaran yang terbatas, kita harus hitung prioritasnya, mana yang mau dibangun dulu," ungkap dia.

Sebelumnya, Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan menguji coba penerbangan pesawat amfibi di Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Kamis (20/6/2024). Penerbangan pesawat amfibi itu bakal menghubungkan ibu kota Bali tersebut dengan sejumlah objek wisata.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta berpendapat program tersebut bisa berdampak positif bagi pariwisata Bali. Menurut dia, ada tiga aspek yang terus dikaji sebelum pesawat amfibi tersebut resmi beroperasi. Mulai dari aspek teknis, ekonomi, dan kelaikan lingkungan.

"Koneksi antarkawasan wisata akan lebih baik," kata Samsi, Jumat (22/6/2024).

Sementara itu, Kepala Baketrans Robby Kurniawan mengatakan bandar udara perairan berpotensi dikembangkan di Indonesia. Menurutnya, pesawat amfibi dapat dijadikan alternatif transportasi penyeberangan dari ibu kota provinsi ke kabupaten/kota lainnya.

Berdasarkan kajian Baketrans dan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun ini, Robby melanjutkan, Bali terpilih menjadi lokasi untuk mengembangkan seaplane lantaran menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara. Pesawat tersebut sebelumnya telah beroperasi di Pulau Gili Iyang, Sumenep, Jawa Timur.

"Saat ini industri aviasi di Bali luar biasa. Sewa helikopter sudah sangat berkembang dan peminatnya sangat banyak. Jadi, seaplane ini bisa menjadi alternatif," ujar Robby.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads