Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan menguji coba penerbangan seaplane atau pesawat amfibi di Pantai Mertasari, Denpasar, Bali. Penerbangan pesawat amfibi itu dilakukan untuk menghubungkan ibu kota Bali tersebut dengan sejumlah objek wisata.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta berpendapat program tersebut bisa berdampak positif bagi pariwisata Bali. "Koneksi antarkawasan wisata akan lebih baik," ujarnya kepada detikBali, Jumat (22/6/2024).
Menurut Samsi, ada tiga aspek yang terus dikaji sebelum pesawat amfibi tersebut resmi beroperasi. Misalkan, aspek teknis, ekonomi, dan kelaikan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Liburan Glamor para Turis di Bali |
Kepala Baketrans Robby Kurniawan mengatakan uji coba pesawat amfibi itu dilakukan pada Kamis (20/6/2024) di Pantai Mertasari. Ia menilai Bandar Udara Perairan memiliki potensi dan peluang bagi Indonesia untuk dijadikan alternatif transportasi penyeberangan dari ibu kota provinsi ke kabupaten/kota lainnya.
"Baketrans melaksanakan analisis kebijakan dan studi kelayakan terkait pengoperasian bandar udara perairan berstatus umum dengan fokus usulan berupa pilot project di wilayah selatan Bali yang kemudian akan berperan sebagai hub," ungkap Robby dalam keterangan resminya.
Berdasarkan kajian Baketrans dan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun ini, Robby melanjutkan, Bali terpilih menjadi lokasi untuk mengembangkan seaplane setelah Pulau Gili Iyang di Sumenep, Jawa Timur. Alasannya, Bali menjadi tujuan wisatawan domestik dan turis asing.
"Bali sudah memiliki pangsa pasar sendiri tersendiri, saat ini industri aviasi di Bali luar biasa, untuk transportasi sewa helikopter sudah sangat berkembang dan peminatnya sangat banyak, jadi seaplane ini bisa menjadi alternatif," ujar Robby.
Baca juga: Menikmati Keindahan Bali dari Capung Besi |
Sebelum itu, Baketrans telah memetakan lima lokasi di Bali yang sudah disurvei dan dikaji, yakni Danau G20, Pantai Jerman, Pantai Sanur, Pantai Geger, dan Pantai Mertasari. Namun, dari hasil kajian tersebut lokasi yang terpilih adalah Pantai Mertasari.
"Dengan pertimbangan nilai kelayakan pengoperasian, pengembangan wilayah, ekonomi, dan finansial, teknis pembangunan, angkutan udara, lingkungan dan sosial yang tertinggi," papar Robby.
Terlebih, Robby menjelaskan, Baketrans juga sudah melakukan review terhadap semua regulasi dalam rangka mendukung pengoperasian pesawat amfibi, seperti penyusunan standar operasional prosedur dan NSPK, serta standar minimum yang diperlukan dalam membangun bandar udara perairan yang sifatnya umum.
(gsp/dpw)