Sejak zaman kuno terdapat banyak kisah cinta yang tercatat di dalam sejarah dunia. Bahkan di beberapa negara, kisah cinta legendaris telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya.
Tentunya akan ada saja pesan atau makna tersirat dalam setiap kisahnya. Berikut ini 5 kisah cinta legendaris di dunia yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Romeo dan Juliet
Kisah cinta yang satu ini telah menjadi legenda bersejarah. Berasal dari Italia, kisah cinta ini menceritakan mengenai kisah pria dan wanita muda yang berasal dari Kota Verona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski saling mencintai, keluarga mereka saling berselisih hingga membuat mereka diuji oleh berbagai rintangan. Namun sayang, cinta mereka kandas akibat kesalahpahaman.
Romeo salah mendapatkan informasi mengenai kematian Juliet. Terlarut dalam kesedihan, ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.
Juliet yang pada akhirnya menemukan Romeo tewas juga ikut mengakhiri hidupnya dengan cara menusukkan pisau ke dada. Kisah mereka pun dikenang dengan berakhir dalam kematian tragis.
2. Ines de Castro dan Raja Pedro
Ines de Castro merupakan pelayan untuk Putri Constance dari Portugal pada 1340. Ia mencuri hati Pedri, sang pewaris takhta Portugal.
Meski status mereka yang tidak setara, keduanya saling mencintai. Ayah Pedro, Raja Afonso menentang hubungan mereka karena alasan politik dan memerintahkan untuk membunuh Ines demi memisahkan keduanya.
Hal itu tak hanya menyayat hati Pedro, melainkan juga memicu perang antara ayah dan anak. Setelah memenangkan perang. Pedro menggali makam Ines dan memberikan penghormatan terakhir dengan menjadikan Ines sebagai ratu di mata rakyat Portugal.
3. Mumtaz Mahal dan Shah Jahan
Kisah cinta ini menjadi cikal bakal dari Taj Mahal di India yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Bangunan itu dibuat oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan sebagai makam untuk sang istri tercinta, Mumtaz Mahal.
Keduanya pertama kali bertemu sejak usia 14 tahun. Mereka tak pernah terpisahkan ketika pada akhirnya menikah dan dikaruniai 14 anak. Ketika Mumtaz Mahal meninggal dunia, Shah Jahan memerintahkan untuk dibuatkan pembangunan Taj Mahal sebagai simbol keabadian cinta mereka.
4. Heloise dan Abelard
Heloise dan Abelard merupakan dua sosok yang terkenal karena kisah cinta tragisnya. Pada abad pertengahan di Prancis, pada pertengahan abad ke 12 kisah ini mulai dikenal.
Meskipun menjadi kisah yang telah diabadikan dalam sastra klasik oleh penyair Inggris Alexander Pope, keduanya merupakan sosok nyata yang benar-benar jatuh cinta satu sama lain.
Abelard merupakan tutor tinggal di rumah Heloise yang berusia 20 tahun lebih tua darinya. Hubungan romantis mereka membuat pamannya Heloise sangat marah hingga pamannya menyuruh mengebiri Abelard setelah mereka ketahuan.
Merasa putus asa, kedua kekasih tersebut memasuki biara dan menulis serangkaian surat yang kini terkenal kepada satu sama lain hingga akhir hayat mereka. Meskipun mereka tidak pernah bertemu lagi, meski terpisah secara fisik dan menghadapi penderitaan yang luar biasa, cinta mereka tetap hidup melalui surat yang ditulis. Ini menjadikan mereka sebagai salah satu pasangan yang paling legendaris.
5. Layla dan Majnun
Layla dan Majnun merupakan kisah cinta klasik yang berasal dari Timur Tengah. Kisah ini mengisahkan mengenai Layla dan Majnun yang adalah dua orang saling mencintai sejak masa kecil.
Namun, meskipun cinta mereka berdua begitu dalam, mereka tidak bisa bersatu karena adanya perbedaan status sosial dan larangan dari pihak keluarga keduanya.
Majnun yang sebenarnya bernama Qays, menjadi gila karena cintanya yang tak terbalaskan dari Layla. Sebenarnya Layla juga mencintainya, tetapi terhalang oleh hukum dan adat yang mengatur kehidupan sosial mereka. Majnun terjerumus ke dalam kesedihan yang mendalam dan kehilangan akal sehatnya karena tidak bisa bersatu dengan Layla.
Akhir dari kisah ini, cinta mereka berdua berujung pada kematian tragis. Meskipun telah berusaha bertahan, Layla dan Majnun meninggal dalam kesedihan, tetapi cinta mereka dianggap sebagai salah satu yang paling agung dalam sejarah sastra Arab.
Artikel ini ditulis oleh Desak Made Diah Aristiani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)