Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana memakai teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di proyek Turyapada Komunikasi Bali Smart (KBS) 6.0 Kerthi Bali di Buleleng. AI ini akan terintegrasi dengan beberapa sistem informasi.
"Untuk ke depan pasti kami akan menggunakan AI untuk mengatur tentang Turyapada. Itu (informasi) bagaimana kunjungan terhadap wisatawan, memberikan informasi kondisi jalanan macet, dan lain sebagainya," ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Bali Gede Pramana saat ditemui di UID Bali Campus, Kura-Kura Bali, Denpasar, Sabtu (15/6/2024).
Menurutnya, teknologi AI akan digunakan lebih kepada penyebaran informasi destinasi wisata yang ada di Bali utara. Sehingga, kata dia, dapat meningkatkan potensi penyebaran wisata. "Ya pasti ke depan pasti begitu," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gede menuturkan Pemprov Bali akan menyiapkan dana khusus untuk penggunaan AI. "Karena kalau tidak menerapkan itu, kita akan tertinggal," tutur Gede.
Selain di Turyapada, Gede menjelaskan, teknologi AI sudah diterapkan oleh Dinas Kominfos Bali untuk menganalisis kebijakan-kebijakan Pemprov Bali yang sudah ada.
"Jadi dari media kami kumpulkan, kami analisis apakah ada yang negatif atau positif," ujarnya.
Ke depan Pemprov Bali akan serius menggodok dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan itu untuk meminimalisir permasalahan-permasalah yang ada di Bali seperti kemacetan.
"Mau tidak mau, suka tidak suka harus menggunakan itu untuk ke depan, tapi sentuhan terakhirnya ya dari kita manusia, karena AI kan tidak punya rasa, kita yang punya rasa," pungkas dia.
(dpw/dpw)