Ekonomi Bali Tumbuh di Atas Nasional, BI Puji Mahendra Jaya

Denpasar

Ekonomi Bali Tumbuh di Atas Nasional, BI Puji Mahendra Jaya

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 10 Jun 2024 21:02 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono dalam acara Bali Jagadhita di Sanur, Denpasar, Bali, Senin (10/6/2024)
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono dalam acara Bali Jagadhita di Sanur, Denpasar, Bali, Senin (10/6/2024). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono memuji Penjabat (Pj) Gubernur Bali Made Mahendra Jaya terkait pertumbuhan ekonomi Bali. Pada triwulan I 2024 ekonomi Bali tumbuh 5,98 persen.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2023 yang tumbuh 5,86 persen. Doni menyebut pertumbuhan ekonomi Bali 5,98 persen lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 5,11 persen.

"Tiga tahun yang lalu saya datang ke sini untuk memberikan sambutan, Provinsi Bali itu pertumbuhan ekonominya minus dan Pak Pj Gubernur tadi berdiri sangat bangga (menyebut) pertumbuhan ekonomi bisa (mencapai) 6 persen. Itu luar biasa," kata Doni Primanto dalam acara Bali Jagadhita di Sanur, Denpasar, Senin (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat tiga tahun lalu perekonomian Bali terkonsentrasi pada pariwisata. Kemudian saat terjadi COVID-19, Bali tidak lagi memiliki sumber pertumbuhan ekonomi.

Doni menjelaskan melalui Bali Jagadhita, Pemprov Bali juga berkeinginan untuk melakukan diversifikasi tidak hanya pada sektor pariwisata. Sementara itu, Mahendra mengatakan pihaknya sangat bersyukur atas capaian pertumbuhan ekonomi Bali tersebut.

"Ini semua tentu karena adanya kerja sama semua stakeholder. Terkait dengan investasi di Bali, orang banyak menginginkan berinvestasi di Bali. Investasi di Bali tumbuh dan juga terkait dengan sudah naiknya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali," katanya.

Dia memaparkan hingga saat ini sektor pariwisata masih menjadi kontributor utama untuk pertumbuhan ekonomi Bali. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Bali pada 2023 yang mencapai 5,71 persen telah lebih baik daripada sebelum COVID-19 atau 2019 yang tercatat sebesar 5,6 persen.

"Kami Pemprov Bali menyasar saat ini industri pariwisata yang telah menjadi industri global yang sangat kompetitif, dan karenanya Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Kabupaten Kota se-Bali berupaya untuk terus meningkatkan layanan. Termasuk layanan informasi, menjaga ketersediaan pangan, menjamin keamanan, kenyamanan melalui penataan dan perbaikan infrastruktur," ungkapnya.

Pihaknya menyadari untuk mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi Bali dibutuhkan jumlah investasi yang besar dan kuat dari berbagai sektor. Namun, di satu sisi pihaknya tidak ingin akibat pembangunan yang tidak tertata dengan baik agar citra Bali berubah.

Menurutnya, pembangunan-pembangunan harus tetap menjaga kelestarian Bali. Di sisi lain, Mahendra menyampaikan beberapa potensi investasi di Bali saat ini, di antaranya Pusat Kebudayaan Bali, Bali Urban Rail, dan Turyapada Tower.

Menurutnya, potensi-potensi tersebut siap untuk dapat mengundang para investor. Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan beberapa keunggulan dari potensi tersebut.




(dpw/gsp)

Hide Ads