Pergi merantau ke Bali, Petrus Jewarut alias Ernus (31) harus meninggalkan keluarga kecilnya di kampung halamannya, Desa Golo Lajang, Kecamatan Pacar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ernus bekerja di gudang elpiji (LPG) milik CV Bintang Bagus Perkasa di Jalan Cargo Taman I, Desa Ubung Kaja, Denpasar.
Ernus tak sendirian merantau. Dia bersama adiknya, Robiaprianus Amput alias Robi (23) bekerja di tempat yang sama. Di tempat kerja itu pula mereka menjemput ajal. Ernus dan Robi meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar.
Ernus meninggal pada Selasa (11/6/2024), disusul adiknya pada Rabu (12/6/2024). Keduanya menderita luka bakar parah. Ernus meninggalkan seorang anak berusia tiga tahun dan istri yang tengah mengandung beberapa bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang kerabat korban mengungkapkan tempat bekerja Ernus dan adiknya merupakan gudang pengoplosan elpiji yang beroperasi sudah beberapa tahun. Ernus dan Robi pun mengetahui risiko bekerja di sana.
Namun, mereka tetap nekat bekerja di sana demi menghidupi keluarga. "Mereka pendiam. Ya mereka bekerja di sini di tempat yang ngoplos gas. Tapi karena ekonomi, mereka terpaksa bekerja di sana," ujar kerabat korban yang enggan menyebutkan identitasnya saat ditemui di RSUP Prof Ngoerah, Rabu (12/6/2024).
Ernus dan Robi bekerja di gudang elpiji sejak beberapa bulan terakhir. Sejumlah anggota keluarga dan kerabat yang ditemui detikBali di RSUP Prof Ngoerah mengaku syok atas meninggalnya kakak beradik tersebut. Terlebih lagi keluarga di kampung halaman.
Informasi yang diperoleh, Ernus mengalami luka bakar 80 persen, sedangkan Robi mencapai Robi 87 persen. Saat kejadian, Ernus dan Robi, serta beberapa rekan kerjanya dibawa menuju ke Ruang IGD RSUP Prof Ngoerah. Lantaran luka yang sangat parah, mereka dibawa ke Burn Unit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Ernus akhirnya meninggal pukul 21.30, Selasa (11/6/2024) dan Robi meninggal keesokan harinya pukul 10.30 Wita. "Setelah mendapat perawatan empat hari, keduanya meninggal. Sehingga kami kerabatnya yang ada disini mendatangi rumah sakit," jelas kerabat Ernus dan Robi itu.
Meski berusaha menerima kematian Ernus dan Robi, keluarga dan kerabat meminta agar perusahaan bertanggung jawab.
"Keluarga pasrah. Tapi keluarga meminta agar perusahaan mau bertanggungjawab," imbuh salah seorang anggota keluarga mereka.
Sementara itu, Bernard (43), kerabat korban lainnya menjelaskan setelah menerima informasi kepergian Ernus dan Robi, warga Ikatan Keluarga Manggarai Barat (IKMB) Bali mendatangi rumah sakit dan membantu proses pengurusan hingga kepulangan jenazah.
"Adiknya telah pergi juga mengikuti beliau. Kami masih proses dokumen-dokumennya (Robi). Kami usahakan jam 8 pagi (Kamis) sudah di airport. Kakaknya rencananya jam setengah 4 sore (Rabu) dipulangkan ke kampung," ungkap Bernard saat ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUP Prof Ngoerah, Rabu.
Menurutnya, biaya perawatan korban hingga pemulangan jenazah ke rumah duka di Desa Golo Lajang, Kecamatan Pacar, Manggarai Barat, akan ditanggung oleh perusahaan.
"Mengenai biaya, kami sudah berdiskusi dengan keluarga dan perusahaan. Perusahaan siap mem-back up biaya dari rumah sakit sampai ke kampung halaman," tandas Bernard.
(hsa/gsp)