Dugaan Pengoplosan di Balik Kebakaran Gudang LPG yang Tewaskan 1 Orang

Round Up

Dugaan Pengoplosan di Balik Kebakaran Gudang LPG yang Tewaskan 1 Orang

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 11 Jun 2024 09:14 WIB
Tim Labfor Polda Bali mendatangi lokasi kebakaran gudang LPG di Denpasar, Senin (10/6/2024).
Foto: Polisi melakukan olah TKP di gudang elpiji yang terbakar, Senin (10/6/2024). (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Kebakaran gudang elpiji (LPG) di Jalan Cargo Taman I, Banjar Ima Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Minggu (9/6/2024) mengundang perhatian Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya. Kebakaran mengakibatkan satu orang tewas dan belasan lainnya masih dirawat karena luka parah.

Mahendra meminta polisi menangani peristiwa nahas itu hingga tuntas. Dia ingin polisi segera mengungkap penyebab kebakaran hebat yang terjadi gudang itu.

"Sudah kami minta kepada para penegak hukum untuk menangani (peristiwa) tersebut seterang-terangnya," kata Mahendra di Sanur, Denpasar, Senin (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan Tempat Pengoplosan Elpiji

Ada dugaan gudang elpiji itu digunakan sebagai tempat mengoplos elpiji. Namun, Mahendra enggan mengomentari hal tersebut. Dia memilih untuk menyerahkan semua penanganan pascakebakaran kepada polisi, termasuk hasil penyidikannya.

"(Diduga tempat mengoplos elpiji) saya nggak tahu. Yang tahu nanti hasil penyidikan penegak hukum," kata Mahendra.

ADVERTISEMENT

Awal dugaan gudang itu dijadikan tempat mengoplos elpiji itu muncul ketika tim dari PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus mengecek ke lokasi kebakaran. Saat mengecek lokasi kebakaran, tim Pertamina menemukan sejumlah tabung elpiji ukuran 3 kg, 12 kg, dan 50 kg.

Area Manajer Communication Relation & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Ahad Rahedi menduga gudang yang terbakar itu kerap dijadikan tempat mengoplos elpiji.

"Hasil pengecekan disampaikan bahwa gudang elpiji 3 kg yang diduga menjadi tempat pengoplosan tersebut bukan merupakan agen pangkalan LPG Pertamina," kata Ahad.

Namun, Ahad tidak menjelaskan rinci keanehan yang mendukung dugaannya. Sama seperti Mahendra, dia menyerahkan semua penanganan pascakebakaran kepada polisi.

Pemilik Gudang Kantongi Izin Penyalur

Setali tiga uang, polisi juga belum dapat memastikan dugaan gudang itu dijadikan tempat memproduksi elpiji oplosan. Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan fakta yang didapat hingga kini bahwa gudang itu milik CV Bintang Bagus Perkasa yang mengantongi izin sebagai penyalur.

"Dugaan pengoplosan harus bisa didukung bukti. Jadi sabar, masih proses lidik," kata Jansen.

Jansen mengatakan telah menerjunkan tim dari laboratorium forensik sedang melalukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari pentunjuk soal penyebab kebakaran. Dia akan menindak tegas pihak yang bertanggungjawab jika ditemukan bukti aktivitas pengoplosan elpiji di gudang tersebut.

"Masih pemeriksaan lebih lanjut," tegasnya.

Labfor Olah TKP

Kasubbid Fisika dan Komputer Bidang Labfor Polda Bali AKBP Anang Kusnadi mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP di gudang itu sejak pukul 09.15 Wita hingga 10.54 Wita. Pembersihan puing-puing sisa kebakaran juga dilakukan.

Namun, timnya belum menemukan petunjuk terkait penyebab kebakaran di gudang itu. Dia juga belum dapat menjelaskan kondisi tabung-tabung elpiji yang tersisa setelah kebakaran itu terjadi.

"Belum ada temuan. Kalau nggak sore ini, besok pagi (penyelidikan lanjutan)," kata Anang.

Satu Korban Kebakaran Tewas

Sementara polisi dan pihak terkait berjibaku menemukan petunjuk, sudah ada korban jiwa setelah peristiwa itu. Purwanto (40), warga Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dilaporkan tewas setelah dua hari dirawat intensif di RSUP Prof Ngoerah Denpasar.

Purwanto merupakan salah satu dari 18 korban yang mengalami luka bakar serius. Dia meninggal pukul 13.45 Wita karena menderita luka bakar hingga 45 persen.

Sebanyak 17 korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Denpasar. Mereka adalah pekerja yang sedang berada di lokasi kejadian saat terjadi kebakaran.

"Korban meninggal pukul 13.45 Wita dengan luka bakar grade 2A sampai tiga atau 45 persen," kata Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah Denpasar I Dewa Ketut Kresna.

Jenazah Purwanto kini sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Banyuwangi. Beberapa sanak saudara turut mengantar jenazah Purwanto dari Prof Ngoerah ke Banyuwangi dengan mobil ambulans.




(hsa/gsp)

Hide Ads