Mimpi buruk adalah hal yang cukup ditakuti oleh sebagian orang. Meskipun bukan sebuah hal yang nyata, terkadang dampak emosional yang dirasakan seusai mengalami hal tersebut cukup membuat kekhawatiran.
Selain dengan pengalaman yang tidak mengenakan yang dialami saat bermimpi, terkadang mimpi bukanlah hanya bunga tidur semata. Tetapi juga memberikan sebuah pertanda khusus yang bertujuan untuk memberikan peringatan kepada orang yang bermimpi agar lebih waspada.
Dalam kasus ini, pernah ada sahabat nabi yang mengalami mimpi buruk, dan doa ini dituliskan Imam Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al-Mushannaf. Berikut merupakan doa yang dibacakan:
أَعُوذُ بِمَا عَاذَتْ بِهِ مَلَائِكَةُ اللهِ وَرَسُولُهُ مِنْ شَرِّ مَا رَأَيْتُ فِي مَنَامِي أَنْ يُصِيبَنِي مِنْهُ شَيْءٍ أَكْرَهُهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
A'udzu bimā 'ädzat bihī malā-ikatullāhi wa rasūluhū min syarri mā ra-aitu fi manāmī an yushībanī minhu syai-un akrahuhū fiddunyä wal äkhirah.
Artinya:
"Aku berlindung dengan sesuatu yang dengannya para malaikat Allah dan rasul-Nya berlindung dari keburukan mimpiku agar tidak menimpa pada diriku hal yang terlihat dalam mimpiku berupa keburukan, baik di dunia maupun di akhirat."
Selain itu, melansir dari NU Online, berikut merupakan doa yang diajarkan oleh rasulullah bagi siapapun yang mengalami mimpi buruk:
هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَهُ. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
Huwallâhu, allâhu rabbî, lâ syarîka lahû. A'ûdzu bikalimâtillâhit tâmmati min ghadhabihi wa min syarri ibâdihi wamin hamazâtis syayâtîni wa an yahdhurûni.
Artinya, "Dialah Allah. Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu."
Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)