Untung Surapati: Biografi, Sejarah, Latar Belakang, Perjuangan, Jasa

Untung Surapati: Biografi, Sejarah, Latar Belakang, Perjuangan, Jasa

Desak Made Diah Aristiani - detikBali
Selasa, 04 Jun 2024 11:44 WIB
Untung Surapati. (Situs Puri Agung Denpasar)
Foto: Untung Surapati. (Situs Puri Agung Denpasar)
Denpasar -

Siapakah Untung Surapati? Sang pahlawan cerdik asal Bali yang berhasil membuat VOC geram. Penasaran bagaimana kisah Untung Surapati? Simak informasi berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.

Biografi

Nama Asli: Surawiraaji
Tempat Tanggal Lahir: Bali, 1660
Istri: Raden Ayu Gusik Kusuma

Jumlah Anak:
- Raden Pengantin
- Raden Surapati
- Raden Suradilaga
Meninggal: 5 Desember 1706, Bangil, Jawa Timur, Hindia Belanda

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar Belakang

Untung Surapati lahir pada 1660. Ia memiliki nama asli Surawiraaji dan lahir di Pulau Dewata.
Belum diketahui secara pasti bagaimana masa kecil dari sang pahlawan yang umumnya diketahui adalah bangsawan Bali. Surawiraaji lalu diambil oleh seorang perwira VOC bernama Van Baber yang kemudian menjualnya kepada Moor saat berada di Makassar untuk dijadikan sebagai budak.

Kisah pemberian nama 'Untung' diawali saat ia dianggap sebagai budak yang berhasil memberikan keberuntungan. Uniknya setelah Moor mengambil Untung, karir militernya di VOC berkembang dengan pesat hingga ia berhasil dipromosikan menjadi penasihat Gubernur Jenderal.

Saat menginjak usia 20 tahun, Untung kedapatan menikahi Suzanne yang merupakan putri dari Moor. Ia pun dimasukkan ke dalam penjara atas tindakannya. Untung tidak tinggal diam, di dalam penjara ia berusaha untuk menyatukan para napi untuk kabur dari penjara.



Pasca ia bebas dari penjara, Untung berupaya untuk membentuk pasukan pemberontak Belanda. Rasa anti VOC ini muncul sejak ia melihat penderitaan rakyat, amarahnya yang sangat kuat memacunya untuk melakukan penyerangan terhadap VOC.

Seiring berjalannya waktu, pasukan pemberontakan terus bertambah banyak hingga berhasil merebut banyak wilayah VOC di sekitar Jawa Barat. Merasa geram dengan sikap Untung, VOC kemudian mengajaknya melakukan perundingan dan menawarkan jabatan kepadanya.

Tanpa ragu Untung mengambil kesempatan itu dengan dalih agar dapat mempelajari strategi VOC. Pada 1683, VOC berhasil mengalahkan Kesultanan Banten. Untung diberikan tugas khusus untuk menjemput putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yaitu Pangeran Purbaya.

Dalam perjalanan pasukan Vaandrig Kuveler datang dan memperlakukan Pangeran Purbaya dengan kasar. Tak tinggal diam, Untung yang menyaksikan kejadian tersebut sontak marah dan melakukan pemberontakan dalam rombongan.

ADVERTISEMENT

Namun dalam kejadian tersebut, Pangeran Purbaya tetap ingin menyerahkan diri kepada VOC dan Gusik Kusuma yaitu istri Pangeran Purbaya menolak untuk ikut dengan suaminya.

Gusik Kusuma kemudian meminta Untung untuk mengantarnya ke Kartasura, Mataram. Pasca kejadian tersebut Untung kembali menjadi buronan VOC. Ketika melewati Kesultanan Cirebon sempat terjadi kesalahpahaman antara Untung dengan Surapati yaitu anak dari Sultan.

Setelah diadili, diputuskan bahwa yang bersalah adalah Surapati. Ia pun dihukum mati dan gelarnya di serahkan kepada Untung. Hal inilah yang kemudian menyebabkan Untung dikenal sebagai Untung Surapati.

Perjuangan

Setibanya di Kartasura, Untung bertemu dengan Patih Nerangkusuma untuk menyerahkan Raden Ayu Gusik Kusuma. Patih Nerangkusuma merupakan ayah dari Raden Ayu, ia merupakan Patih di Mataram dan menjadi orang yang sangat anti dengan VOC.

Memiliki satu tujuan dengan Untung Surapati dan mengetahui bahwa sang anak juga memiliki perasaan terhadap Untung, Patih Nerangkusuma kemudian menikahkan keduanya.

Februari 1686 Kapten Francois Tack tiba di Kartasura untuk menangkap Untung Surapati. Raja Mataram yaitu Amangkurat II sebelumnya telah dipengaruhi oleh Patih Nerangkusuma kemudian berpura-pura membantu VOC. Kembali lagi dengan kecerdikannya Untung Surapati berhasil membunuh Kapten Tack dan sebanyak 75 orang VOC tewas.

Pasca terbunuhnya Kapten Francois Tack, Untung Surapati bersama pengikutnya bergegas menuju ke arah Jawa Timur (Bangil - Pasuruan). Disanalah kemudian ia membangun kerajaan dan menyandang gelar sebagai Adipati Aria Wiranegara

Pada 1690, Amangkurat II bersiasat mengirimkan pasukannya untuk merebut wilayah Pasuruan, hal ini merupakan sandiwara untuk mengelabui VOC. Penyerangan ini secara sengaja kemudian digagalkan.

Meninggalkan Amangkurat II pada tahun 1703 menyebabkan terjadinya perebutan tahta di Mataram antara Amangkurat III dengan Pangeran Puger, yang kemudian dimenangkan oleh Pangeran Puger.

Pada 1705, Amangkurat III diusir dari Kartasura dan meminta perlindungan ke Pasuruan. VOC bersama Mataram, Madura, dan Surabaya yang dipimpin oleh Mayor Goovert Knole kemudian menyerang Pasuruan pada bulan September 1706. Dalam pertempuran inilah , Untung Surapati akhirnya tewas pada 5 Desember 1706.

Jasa

Berkat perjuangan heroiknya melawan VOC, Untung Surapati kemudian dijadikan sebagai Pahlawan Nasional yang telah ditetapkan melalui SK Presiden no. 106/tk/1975 pada 3 November 1975.

Sebagai seorang pejuang Indonesia, beragam peran penting dalam sejarah Indonesia telah dicatat olehnya. Ia pernah memimpin pemberontakan melawan Perusahaan Hindia Timur Belanda.

Perjuangannya ini dilakukan sebagai bentuk upaya membebaskan tanah Jawa dari penjajahan Kolonial. Berkat keberanian dan pengorbanannya, setelah 250 tahun Untung Surapati diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Sikap heroik, rela berkorban dan tak pantang menyerah membawa Untung Surapati dijadikan sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan mampu menginspirasi generasi muda.

Artikel ini ditulis oleh Desak Made Diah Aristiani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads