Penumpukan sampah di berbagai daerah di Indonesia kian menjadi sorotan. Penumpukan sampah ini sangat berdampak kepada lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Jika sampah tidak dikelola dengan baik, maka akan muncul berbagai penyakit menular dan berbahaya yang dapat menyerang manusia.
Penyakit apa saja yang muncul ketika terjadi penumpukan sampah? Berikut informasi terkait penyakit yang disebabkan oleh penumpukkan sampah yang dilansir dari berbagai sumber.
Penyakit Akibat Penumpukan Sampah
1. Disentri
Disentri adalah oleh radang usus yang menyebabkan diare disertai dengan darah atau lendir. Diare sendiri adalah kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang lunak atau cair dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan serius yang seringkali terkait dengan kebersihan lingkungan yang buruk dan penumpukan sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Hepatitis A
Virus Hepatitis A adalah salah satu penyakit yang dapat menyebar melalui lingkungan yang tidak higienis, termasuk penumpukan sampah. Penyebaran virus ini terjadi ketika makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus dikonsumsi oleh orang yang sehat, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati akut.
3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu faktor utama yang mendukung penyebaran nyamuk dan virus ini adalah genangan air yang terletak di tumpukan sampah.
4. Salmonellosis
Salmonellosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella. Penyakit ini menyerang sistem pencernaan, terutama perut dan usus.
Gejala umum dari infeksi ini meliputi diare, demam, sakit perut, mual, dan muntah. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang-orang yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan kebersihan yang kurang terjaga.
5. Penyakit Pes
Penyakit pes merupakan penyakit yang disebarkan oleh tikus atau hewan pengerat lainnya yang mempunyai bakteri. Penyakit ini sering dijumpai di daerah yang padat penduduk dan memiliki tingkat kebersihan buruk.
Selain itu, Menyentuh hewan peliharaan atau hewan liar yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan bakteri ke manusia. Kulit yang terluka atau tergores bisa menjadi titik masuk bagi bakteri.
6. Kolera
Kolera adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Sumber utama penyebaran bakteri ini adalah melalui feses orang yang terinfeksi kolera. Jika air atau makanan terkontaminasi oleh feses tersebut dan kemudian dikonsumsi oleh orang lain, infeksi dapat menyebar dengan cepat.
Kolera dapat menyebabkan gejala yang bervariasi mulai dari ringan hingga parah. Gejala umumnya meliputi, diare, muntah-muntah, nyeri di area perut, dan merasa dehidrasi.
Cara Mencegah Penyakit Akibat Penumpukan Sampah
1. Masyarakat harus bersama-sama mengelola sampah dengan benar untuk mencegah kontaminasi makanan dan air. Hal ini termasuk ke penyimpanan, pengumpulan, dan pembuangan sampah yang tepat.
2. Menjaga kebersihan selama pengolahan makanan, termasuk pada saat menyimpan bahan olahan makanan.
3. Melakukan penyemprotan insektisida secara rutin di daerah rawan nyamuk untuk mengurangi populasi nyamuk yang menjadi sumber penyakit DBD.
4. Menerapkan metode daur ulang dan pengomposan yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah.
5. Membersihkan area sekitar rumah secara teratur untuk mengurangi tempat persembunyian hewan pembawa virus dan penyakit.
Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)