Pemkab Badung Kedepankan Transparansi dalam Pembangunan Infrastruktur

Pemkab Badung Kedepankan Transparansi dalam Pembangunan Infrastruktur

Jihaan Khoirunnisaa - detikBali
Rabu, 29 Mei 2024 14:18 WIB
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta berjanji akan memberi bonus bagi desa-desa yang berprestasi.
Foto: Dok. Pemkab Badung
Jakarta -

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta terus berupaya membangun infrastruktur publik yang efektif. Salah satunya dengan mengedepankan transparansi.

Seperti diketahui, Kabupaten Badung, Bali, merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Seiring dengan perkembangan pariwisata, maka kebutuhan akan infrastruktur publik yang memadai juga meningkat.

Dia mengatakan dalam mengembangkan infrastruktur yang efektif, Pemkab Badung telah menerapkan transparansi pengelolaan anggaran, bekerja sama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Giri menyebut transparansi perlu didukung sistem tata kelola yang kuat, serta pejabat yang tegak lurus dalam menjalankan tugasnya. Ia pun memberikan contoh, pihaknya mewajibkan setiap Desa Adat di Badung saat menggelar upacara menggunakan sistem pengelolaan dana secara online dan realtime.

"Ini akan menjadi transparan tata kelola keuangannya, bisa dipantau dan dilihat oleh semua warga setiap detiknya," ujarnya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (29/5/2024).

Dia menegaskan Pemkab Badung tidak hanya menggenjot pembangunan fisik, tapi juga melangkah menuju masa depan dengan hati dan inovasi. Dalam hal ini, pihaknya berpegang pada Sad Kerti Loka Pala, enam upaya menjaga kesucian dan keseimbangan jagat alam semesta, sebagai pedoman.

Wanakerti, salah satu pilar Sad Kerti Loka Pala, diwujudkan melalui kolaborasi harmonis antara pemerintah dan masyarakat pesisir. Wanakerti menjadi kompas yang menuntun Badung menuju kejayaan yang lestari dan sejahtera.

"Jagat kertih menghasilkan kemampuan, kecerdasan dan olah pikir. Pemimpin harus mampu merubah, melihat dengan mata, hati, dan telinga," tegas dia.

Giri menekankan keberhasilan Kabupaten Badung tidak hanya karena dirinya sebagai bupati. Lebih jauh lagi, keberhasilan itu berkat sinergi antara Pemkab Badung beserta Forkopimda Badung dan Bali.

Terlebih, Kabupaten Badung memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung pada 2024 sebesar Rp 9,5 triliun lebih. Sementara pendapatan daerah ditetapkan sekitar Rp 9,5 triliun, salah satunya dari pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp8,5 triliun.

Kemudian belanja daerah sekitar Rp 9,6 triliun. Terdiri dari belanja operasional sekitar Rp 6,1 triliun, belanja modal Rp 2,1 triliun, hingga belanja transfer Rp 1,2 triliun.

Pariwisata Berkelanjutan

Giri mengatakan Pemkab Badung berkomitmen untuk mencanangkan pariwisata berkelanjutan di Pulau Dewata, dengan tetap memegang teguh nilai dan spirit budaya lokal Bali. Dengan kata lain, pengembangan wisata juga akan memperhitungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan baik saat ini maupun di masa mendatang.

Dia mencontohkan salah satu destinasi wisata berbasis sustainable tourism di Badung, yaitu Sangeh Monkey Forest. Di sini turis yang berkunjung bisa melihat langsung habitat alami dari ratusan monyet berekor panjang, sekaligus mengenal lingkungan alam yang masuk dalam kawasan hutan lindung Bali.

Sangeh Monkey Forest juga menjadi tempat suci bagi masyarakat Hindu di Bali. Terdapat 2 pura di tengah hutan yang disakralkan, yaitu Pura Melanting dan Pura Bukit Sari.

Tidak hanya itu, pihaknya juga berkomitmen untuk menjadikan seluruh desa/kelurahannya sebagai role model ramah perempuan dan peduli anak di 2024. Hal ini diwujudkan dengan menyediakan fasilitas call center untuk menampung pengaduan atau laporan terkait tindak kekerasan dan perundungan terhadap perempuan maupun anak.

"Kami sudah menerapkan program ini di beberapa desa/kelurahan menjadi desa/kelurahan yang ramah perempuan dan peduli anak. Ini adalah motivasi bagaimana kami bisa memperhatikan dan memberikan keleluasaan kesetaraan gender pada kaum perempuan, begitu juga perlindungan pada anak," terang Giri Prasta.

Ia menambahkan, Pemkab Badung juga telah membangun fasilitas ruang publik ramah anak seperti ruang anak di kantor desa dan fasilitas ruang hijau di tingkat kabupaten dan desa. Upaya ini sejalan dengan program nasional yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Sebagai informasi, Kabupaten Badung memiliki luas wilayah sebesar 418,52 km² dan terbagi menjadi 6 kecamatan, Kuta Selatan, Kuta, Kuta Utara, Mengwi, Abiansemal, dan Petang. Terdapat 62 desa/kelurahan dan 12 desa adat. Ibu kota Badung berada di Mangapura.

Pada akhir 2023, jumlah penduduk Badung sebanyak 530.226 jiwa. Kabupaten ini dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan pada akhir abad ke-18.




(anl/ega)

Hide Ads