Urai Kemacetan, Simpang Bandara Ngurah Rai Menuju Kuta Bakal Tutup Permanen

Urai Kemacetan, Simpang Bandara Ngurah Rai Menuju Kuta Bakal Tutup Permanen

Agus Eka - detikBali
Senin, 27 Mei 2024 16:44 WIB
Simpang radar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Kuta masih dipagari pembatas jalan, Senin (27/5/2024). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Simpang radar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Kuta masih dipagari pembatas jalan, Senin (27/5/2024). (Foto: Agus Eka/detikBali)
Badung -

Simpang radar atau akses menuju Kuta melalui jalan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali bakal ditutup permanen. Ruas jalan yang ditutup selama helatan World Water Forum (WWF) ke-10 itu diklaim efektif mengurangi padatnya volume kendaraan menuju Bandara Ngurah Rai.

"Harus dilakukan rekayasa lalin (lalu lintas), terlebih jumlah penerbangan akan meningkat terus. Rekayasa agar tidak ada macet horor lagi dan akses (ke bandara) selancar mungkin," ungkap Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai AKBP I Ketut Widiarta, Senin (27/5/2024).

Kemacetan parah menuju arah Bandara Ngurah Rai pernah terjadi saat libur akhir tahun 2023 lalu. Ketika itu, pihak bandara melakukan rekayasa lalin demi mengurai kemacetan hingga ke Jalan Tol Bali Mandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi hal serupa, simpang radar Bandara Ngurah Rai pun ditutup untuk mengamankan pergerakan para kepala negara dan delegasi WWF ke-10, pada 13-26 Mei 2024. Menurut Widiarta, salah satu penyebab akses ke bandara terhambat karena kendaraan menuju Kuta menumpuk di simpang radar.

"Berdasarkan kesepakatan rapat bersama itu akan dilakukan penutupan simpang radar. Itu yang teridentifikasi sebagai salah satu penyebab terhambatnya lalu lintas baik masuk maupun keluar bandara," ungkap Widiarta.

Pantauan detikBali pada Senin sore, pembatas jalan di simpang radar dari bandara menuju Kuta masih dipasang water barrier atau pembatas jalan dan beberapa pot tanaman. Begitu juga akses motor menuju parkir roda dua.

Sebelumnya, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan menyebut jumlah mobil melalui simpang radar mencapai 30 ribu unit per harinya. Dari jumlah tersebut, 20 persennya mengarah ke Kuta.

"Kami punya rasio jumlah penumpang dan jumlah mobil satu berbanding dua. Yakni satu mobil dengan dua orang. Jumlah ini ke depan akan terus naik. Mobil akan lebih banyak. Penumpang akan bertambah, maskapai bertambah, penerbangan (tambah). Sedangkan yang ke Kuta 25 persen dari 30 ribu, bayangkan," ucap Handy.

Handy mengatakan kondisi tersebut turut menyebabkan akses menuju bandara menjadi padat. Idealnya, kendaraan menuju Kuta harus melewati Jalan Raya Tuban dan bukan melalui jalur sisi utara bandara.

"Makanya kenapa akhirnya timbul antrean baik keluar dari bandara maupun masuk bandara, atau menuju Kuta. Terganjal lah di situ (simpang radar). Setelah dievaluasi, ditutup untuk persiapan lalu lintas WWF, hasilnya bagus dan kepadatan lalin berkurang," pungkas Handy.




(iws/iws)

Hide Ads