Detik-detik KS (23) dan PY (5) berada di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, dilihat oleh seorang pengendara motor yang beristirahat di jembatan. KS dan PY adalah kakak beradik yang ditemukan tewas di bawah jembatan. Diduga, mereka terjun dari atas jembatan, Minggu (26/5/2024).
Motif dugaan bunuh diri ini terkuak setelah saksi yang bernama Made Wirawan, asal Selemadeg Barat, Tabanan, melihat detik-detik sebelum kedua korban menghilang. Awalnya, Wirawan mampir di Jembatan Bangkung untuk istirahat. Dia sempat melihat KS dan PY di samping, tak jauh dari lokasinya duduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wirawan awalnya tak curiga sedikitpun. Dia pun tak terlalu memperhatikan. Namun, selang beberapa menit kemudian, kakak beradik itu sudah tidak ada.
"Selang beberapa menit saksi melihat kembali mereka sudah tidak berada lagi di samping. Diduga dua orang bunuh diri melompat ke sungai," kata Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma, Senin (27/5/2024).
Saksi itu kemudian meminta bantuan pedagang sekitar dan melapor ke Polsek Petang. Tragedi bunuh diri itu pun menggegerkan warga setempat dan pengguna jalan. Sejumlah pedagang mengaku tidak melihat korban meloncat dari ketinggian 70 meter lebih itu.
Sukarma menjelaskan polisi dan salah satu warga di Pelaga menyusuri sungai dan melihat jasad dua korban telungkup di pinggir sungai. Dekat lokasi juga ditemukan batang pohon patah dan korban diduga sempat terbentur.
Setelah melalui proses evakuasi yang sulit dan lama oleh polisi, BPBD Badung dan warga, dua jasad kakak beradik itu dievakuasi ke Puskesmas II Petang. Untuk memastikan penyebab, dua jasad tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar.
"Dugaan sementara meninggal karena benturan keras di kepala," sambung Sukarma.
Identitas lelaki muda dan bocah asal Bontihing, Buleleng itu diketahui setelah ditemukan KTP di bawah jok motor. Warga sebelumnya menemukan satu motor tanpa pelat nomor milik lelaki tersebut dan terparkir dekat jembatan penghubung Badung dengan Kintamani, Bangli, itu.
"Betul (korban) kakak adik. Satu ayah dan ibu," ungkap Sukarma.
"Menurut informasi dari keluarga bahwa memang kedua orang tersebut kakak beradik yang sudah lama ditinggal meninggal dunia oleh kedua orang tuanya (yatim piatu)," tandas Sukarma.
(hsa/hsa)