Pilu Tragedi Kakak Beradik Yatim Piatu Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung

Round Up

Pilu Tragedi Kakak Beradik Yatim Piatu Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung

Tim detikBali - detikBali
Senin, 27 Mei 2024 08:41 WIB
Proses evakuasi terhadap jasad kakak beradik yang tewas di Tukad Bangkung, Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali, Minggu (26/5/2024). (Foto: Istimewa)
Foto: Proses evakuasi terhadap jasad kakak beradik yang tewas di Tukad Bangkung, Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Bali, Minggu (26/5/2024). (Foto: Istimewa)
Badung - DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.

Kisah pilu mengiringi tragedi bunuh diri kakak beradik di Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5/2024). KS (23) mengajak adiknya, PY, yang diperkirakan masih berusia balita melompat dari atas jembatan tertinggi di Bali itu.

Walhasil, tragedi bunuh diri itu menggegerkan warga setempat dan pengguna jalan. Setelah melalui proses evakuasi yang sulit dan lama, dua jasad kakak beradik itu lantas dievakuasi ke Puskesmas Petang.

"Polisi bareng beberapa warga turun evakuasi. Cukup sulit memang," kata Perbekel Desa Pelaga I Made Ordin saat dihubungi detikBali, Minggu (26/5/2024) malam.

Ordin awalnya mendapatkan informasi dari warga yang menyebutkan dua orang terjun dari atas jembatan setinggi sekitar 70 meter lebih itu pada Minggu sore. Dua orang tersebut terdiri dari lelaki berusia 23 tahun dan seorang anak yang diperkirakan masih balita.

Warga menemukan identitas lelaki berinisial Ketut S yang disebut-sebut berasal Bontihing, Buleleng. Warga juga menemukan satu motor tanpa pelat nomor yang diduga milik lelaki tersebut dan terparkir dekat jembatan penghubung Badung dengan Kintamani, Bangli, itu.

Berdasarkan informasi yang beredar, KS nekat mengajak PY melompat dari jembatan untuk mengakhiri hidup karena motif ekonomi. KS dan PY merupakan dua dari empat bersaudara yatim piatu setelah ayah dan ibu mereka meninggal.

Selama ini, KS yang merupakan anak kedua merupakan tulang punggung keluarga, sedangkan kakak pertamanya seorang perempuan dan kondisinya sakit-sakitan.

Informasi di media sosial (medsos) juga menyebutkan keluarga korban kesulitan biaya untuk proses pengurusan jenazah, termasuk memulangkan ke rumah duka di Buleleng.

Kapolsek Petang AKP I Dewa Ketut Suriyawan membenarkan kejadian itu. Namun, ia belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab pasti dugaan bunuh diri tersebut.

"Kami sedang dalami. Kami sedang melaporkan ke Kapolres. Nanti akan kami sampaikan," kata Suriyawan singkat.




(hsa/hsa)

Hide Ads