5 Jenis Penyakit Paru-Paru yang Sering Terjadi, Menular atau Tidak?

5 Jenis Penyakit Paru-Paru yang Sering Terjadi, Menular atau Tidak?

Husna Putri Maharani - detikBali
Kamis, 23 Mei 2024 08:36 WIB
A young doctor is standing and looking at the lungs image at the blurred hospital room background. The concept of medical service, diagnosis and treatment.
Ilustrasi paru-paru. Foto: Getty Images/iStockphoto/Natali_Mis
Denpasar -

Paru-paru adalah organ vital dalam sistem pernapasan manusia yang memainkan peran penting pada proses pertukaran gas yang memungkinkan kita untuk bernapas. Namun, sejumlah penyakit paru-paru dapat mengganggu fungsi normalnya dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai jenis penyakit paru-paru yang ada.

Salah satu contoh paling umum dari penyakit paru-paru adalah asma. Asma adalah kondisi kronis yang ditandai oleh peradangan pada saluran pernapasan yang menyebabkan penyempitan dan pembengkakan, sehingga menyulitkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

Gejala asma meliputi sesak napas, suara mendesing saat bernapas, batuk, dan kadang-kadang rasa tertekan di dada. Faktor-faktor seperti faktor genetik, paparan alergen, polusi udara, dan faktor lingkungan lainnya dapat menjadi pemicu serangan asma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain asma, berikut ini berbagai jenis penyakit paru-paru yang sering dijumpai.

Jenis Penyakit Paru-Paru

Penyakit paru-paru memiliki penyebab dan cara pencegahan yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja jenis penyakit paru-paru.

ADVERTISEMENT

1. Tuberkulosis

Salah satu jenis penyakit paru-paru yang pertama adalah tuberkulosis (TB atau TBC). Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ketika bakteri ini masuk dan menginfeksi paru-paru, dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas dan batuk kronis.

Tuberkulosis merupakan penyakit menular, sehingga perlu diwaspadai baik oleh penderita maupun orang-orang di sekitarnya. Selain paru-paru, infeksi TB juga dapat menyerang organ tubuh lainnya, termasuk tulang belakang, kelenjar getah bening, otak, usus, dan bahkan jantung.

2. Pneumonia (Paru-Paru Basah)

Penyakit berikutnya yang menyerang paru-paru adalah pneumonia, yang sering dikenal sebagai paru-paru basah. Pneumonia merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang ditandai oleh peradangan pada kantung udara dalam paru-paru yang disebut alveolus.

Istilah paru-paru basah merujuk pada kondisi di mana kantung udara dalam paru-paru terisi cairan atau nanah akibat penyakit ini. Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Gejala pneumonia meliputi batuk yang sering disertai dengan keluarnya lendir kuning, hijau, atau bahkan berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan demam.

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan kondisi peradangan kronis pada paru-paru yang mengakibatkan gangguan aliran udara, baik menuju maupun dari paru-paru. PPOK umumnya terbagi menjadi dua jenis gangguan utama, yaitu bronkitis kronis dan emfisema.

Bronkitis kronis ditandai dengan peradangan pada dinding bronkus, sementara emfisema terjadi ketika peradangan atau kerusakan terjadi pada alveoli, yaitu kantung kecil pada paru-paru. Paparan asap rokok dalam jangka panjang merupakan faktor utama yang berkontribusi pada perkembangan PPOK, baik melalui merokok aktif maupun pasif. Selain itu, faktor risiko lainnya termasuk paparan debu, asap bahan bakar, dan uap bahan kimia.

4. Bronkitis

Bronkitis merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada bronkus, yaitu saluran udara yang bercabang dan mengarah ke paru-paru. Infeksi virus merupakan penyebab paling umum dari penyakit ini, di mana virus ditularkan melalui percikan dahak dari individu yang terinfeksi. Jika seseorang menghirup atau menelan percikan dahak tersebut, maka virus dapat menginfeksi saluran bronkus orang tersebut.

5. Emboli Paru

Emboli paru adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya gumpalan darah yang menyumbat salah satu arteri di paru-paru. Penyumbatan ini menghasilkan penurunan suplai oksigen ke dalam darah.

Gejala yang dialami oleh penderita meliputi sesak napas, nyeri dada, peningkatan keringat, pusing, dan batuk dengan darah.

Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads