Paru-paru basah merupakan kondisi serius yang dapat menyerang orang dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Penyakit ini secara medis dikenal sebagai pneumonia yang merupakan peradangan pada paru-paru.
Menurut World Health Organization (WHO), pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia, dengan sekitar 1,4 juta kematian pada anak di bawah usia 5 tahun setiap tahunnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri dan cara pencegahannya.
Namun jika telah terdiagnosis, wajib melakukan penanganan yang cepat untuk mencegah kemungkinan komplikasi. Berikut ini merupakan ciri-ciri, cara pencegahan, dan penanganan paru-paru basah yang telah dirangkum oleh detikBali dari berbagai sumber kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-Ciri Paru-Paru Basah
Penyakit paru-paru basah dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat. Gejala ini tergantung penyebab yang mendasari dan daya tahan tubuh. Ciri-ciri paru-paru basah sebagai berikut:
1. Batuk Berdahak
Batuk berdahak yang disertai dengan lendir berwarna kuning atau hijau pada paru-paru basah terjadi karena adanya peradangan pada jaringan paru-paru. Peradangan ini mengakibatkan stimulasi sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya memicu produksi dahak berlebihan sebagai respons tubuh untuk mengeluarkan kuman atau partikel asing dari saluran pernapasan. Proses ini adalah mekanisme pertahanan alami tubuh untuk membersihkan dan melawan infeksi atau iritasi yang terjadi di dalam paru-paru.
2. Demam
Demam merupakan suatu kondisi di mana suhu tubuh mengalami peningkatan di atas 37,2Β°C. Peningkatan suhu tubuh ini merupakan respon alami dari tubuh untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang dapat mengakibatkan terjadinya paru-paru basah. Proses ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mengaktifkan mekanisme pertahanan untuk mengatasi dan memerangi agen penyebab infeksi di dalam tubuh.
3. Nyeri Dada
Nyeri dada adalah salah satu ciri lain dari paru-paru basah. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada jaringan paru-paru yang menghasilkan sensasi nyeri menusuk di dada saat bernapas. Namun, nyeri dada juga dapat timbul akibat tegangan otot dada yang disebabkan oleh batuk yang berkelanjutan untuk mengeluarkan dahak dari saluran napas.
4. Sesak Napas
Sesak napas yang disebabkan oleh paru-paru basah bisa terjadi karena akumulasi dahak di saluran napas dan penimbunan cairan infeksius di paru-paru, yaitu balon udara di paru-paru. Kondisi ini mengganggu pertukaran udara dan fungsi paru-paru dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen, sehingga terjadilah sesak napas.
5. Kelelahan
Penderita paru-paru basah sering mengalami kelelahan karena kadar oksigen dalam tubuh menurun. Hal ini menyebabkan tubuh merasa lelah saat melakukan aktivitas.
6. Mual dan Muntah
Selain kelima ciri di atas, gejala paru-paru basah juga dapat mencakup mual dan muntah. Batuk yang keras dan sering dalam upaya mengeluarkan dahak dapat menyebabkan naiknya makanan dari saluran pencernaan, yang pada akhirnya memicu sensasi mual dan muntah.
Penyebab Paru-Paru Basah
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan paru-paru basah:
β’ Infeksi Virus
Penyakit flu, bronkitis, dan bronkiolitis yang disebabkan oleh infeksi virus adalah penyebab umum paru-paru basah pada balita. Jenis paru-paru basah ini seringkali bersifat ringan dan bisa sembuh sendiri dalam rentang waktu 1-3 minggu tanpa perlu pengobatan. Namun, pada sebagian kasus, paru-paru basah dapat berkembang menjadi lebih serius.
β’ Infeksi Jamur
Paru-paru basah yang disebabkan oleh infeksi jamur lebih sering terjadi pada individu dengan kondisi kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang melemah. Infeksi dapat terjadi setelah jamur dari tanah atau kotoran burung terhirup.
β’ Infeksi Bakteri
Bakteri yang sering menjadi penyebab paru-paru basah adalah Streptococcus pneumoniae, Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Haemophilus influenzae. Penularan kuman tersebut bisa terjadi melalui kontak dengan individu yang terinfeksi atau karena penggunaan ventilator dalam jangka waktu yang lama.
Cara Menangani Paru-Paru Basah
Penanganan paru-paru basah bervariasi tergantung pada penyebabnya dan kondisi keseluruhan pasien. Penting untuk menangani kondisi ini dengan cepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pada pneumonia bakteri, dokter biasanya meresepkan antibiotik, sementara pneumonia virus memerlukan penggunaan antiviral, dan pneumonia jamur membutuhkan obat antijamur khusus.
Jika demam tidak mereda, terjadi kesulitan bernapas, atau kondisi pasien memburuk, penting untuk segera membawa pasien ke rumah sakit. Perawatan di rumah sakit biasanya meliputi pemberian antibiotik melalui infus dan pengaturan pernapasan.
Terapi oksigen mungkin diperlukan jika kadar oksigen dalam darah pasien terlalu rendah. Pasien juga dapat menjalani prosedur pembersihan saluran napas menggunakan nebulizer untuk mengeluarkan lendir dan dahak. Selama masa perawatan dan pemulihan, istirahat yang cukup dan asupan cairan yang mencukupi sangat penting bagi pasien.
Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)