Penglingsir Puri Se-Bali Kompak Dukung Bandara Bali Utara

Penglingsir Puri Se-Bali Kompak Dukung Bandara Bali Utara

Putu Krista - detikBali
Selasa, 21 Mei 2024 18:19 WIB
Penglingsir Puri se-Bali kompak menyatakan dukungan pembangunan Bandara Bali Utara di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, Selasa (21/5/2024). (Foto : Putu Krista/detikBali).
Foto: Penglingsir Puri se-Bali kompak menyatakan dukungan pembangunan Bandara Bali Utara di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, Selasa (21/5/2024). (Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Wacana proyek pembangunan Bandara Bali Utara, di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, kembali menyeruak. Kali ini, penglingsir (tokoh) puri-puri atau kerajaan se-Bali sepakat mendukung bandara di Bali utara dibangun. Dukungan serempak para bangsawan puri ini disampaikan di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, Selasa (21/5/2024) sore.

Dukungan tersebut juga akan dituangkan dalam bentuk acara sakral, bertajuk festival budaya dengan pementasan Tari Topeng Gajah Mada dan Pusaka Ki Tunjung Tutur. Yakni, berupa tombak yang yang distanakan atau ditempatkan di Puri Ageng Blahbatuh. Pementasan akan digelar di Pura Penyusuhan Puseh Penegil Dharma, Kubutambahan, Buleleng, pada Senin (26/5/2024).

"Saat pementasan nanti, pada hari H, kami dari keluarga Puri se-Bali berangkat bersama mengiringi topeng dan pusaka langsung ke pura, pementasan ini sebagai pembuka alam niskala (gaib) untuk melancarkan proses pembangunan bandara," kata Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Karsana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelihan Pura Penyusuhan Puseh Penegil Dharma, Ketut Artana Dangin, mengatakan siap memfasilitasi prosesi ritual yang akan digelar. Dia juga mengeklaim masyarakat setempat siap hadir sebagai bentuk dukungan moral dibangunnya bandara.

"Kami awalnya sempat menolak, karena takut kami tergerus dan hilang dari wilayah kami, tapi setelah diberitahu pembangunan sepenuhnya di atas laut, kami setuju," ujarnya.

Raja Klungkung, Ida Dalem Smara Putra, mengatakan alasan puri se-Bali mendukung dibangunnya bandara di Bali utara, salah satunya adalah ketimpangan pembangunan fisik dan ekonomi antara Bali selatan dengan utara. Selain itu, kondisi Bali selatan saat ini sudah penuh sesak dengan macet di mana-mana.

"Pihak PT BIBU Panji Sakti selaku penggagas berdirinya Bandara Internasional Bali Utara dengan lokasi di pesisir pantai Kubutambahan ini memberikan angin segar bahwasanya pembangunan tidak menggerus lahan, tapi dibangun di atas laut, dan yang paling penting adalah ramah budaya, lingkungan dan teknologi," beber Smara Putra.

Dengan pembangunan bandara di Buleleng, maka Karangasem, Bangli, dan Klungkung juga akan menikmati imbasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Iwan Erwanto mengungkapkan proses pembangunan siap dilaksanakan dan sudah mendapat persetujuan dari tiga instansi. Di antaranya, Bappenas, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Proyek di atas laut seluas 900 hektare ini segera dibangun dan target kami awal 2026 satu runway sudah selesai dikerjakan dan dilanjutkan dengan pembangunan penunjang lain di daratan, salah satunya aerocity (kota baru), dan aerotropolis (pusat ekonomi) sebagai sarana kebutuhan bandara," jelas Iwan.

Menurutnya, pembangunan bandara murni menggunakan dana investasi dengan rancangan anggaran Rp 17 triliun untuk bandara dan total Rp 51 triliun, termasuk kawasan penunjang.




(hsa/hsa)

Hide Ads