Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki keanekaragaman hayati. Terdapat perbedaan yang mencolok dalam flora, fauna, dan ekosistem dari ketiga provinsi ini. Berikut penjelasannya.
Jenis Flora dan Fauna
Β· Flora Peralihan
Flora pada wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi dan sekitarnya. Pada hakikatnya, flora di Sulawesi merupakan percampuran antara flora-flora di daerah Paparan Sahul dan Paparan Sunda.
Jenis flora yang menonjol adalah kayu eboni atau kayu besi yang terdapat di Sulawesi dan kayu cendana yang terdapat di Nusa Tenggara Timur. Flora di wilayah peralihan terdapat di dataran rendah, pantai dan gunung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β· Fauna Peralihan
Istilah 'fauna peralihan' digunakan untuk mengelompokkan hewan-hewan ini berdasarkan persebaran habitat yang terbatas oleh garis Wallace. Kepulauan Nusa Tenggara sering dianggap sebagai bagian dari Indonesia bagian tengah karena wilayah geografisnya meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara itu sendiri.
Berikut ini merupakan beberapa contoh keanekaragaman hayati di Bali, NTB, dan NTT:
Contoh Flora dan Fauna
1. Ajan Kelicung (NTB)
![]() |
Β· Habitat: Pohon ajan kelicung atau kayu hitam NTB berasal dari Filipina dan menurun populasinya di alam liar. Pada awalnya tumbuhan ini tumbuh liar di hutan yang terletak di wilayah Lombok dan Sumbawa
Β· Ciri Khas: Dikenal juga dengan nama kilang, areng-areng, dan kacang (NTB), pohon ini memiliki nama ilmiah Diospyros macrophylla dan masih berkerabat dengan eboni dan kesemek.
Β· Peran Penting: Merupakan flora identitas NTB dan memiliki nilai ekonomi sebagai bahan konstruksi dan furniture.
2. Cendana (NTT)
![]() |
Β· Habitat: Pohon cendana wangi banyak ditemukan di NTT, terutama di Pulau Timor.
Β· Ciri Khas: Digunakan sebagai bahan dupa, aromaterapi, dan campuran parfum. Kayunya dapat menyimpan aromanya selama berabad-abad.
Β· Peran Penting: Merupakan sumber penghasil kayu dan minyak cendana yang memiliki nilai ekonomi dan budaya.
3. Salak Bali (Bali)
![]() |
Β· Habitat: Buah salak bali dikenal di Kabupaten Karangasem, Bali, terutama di Desa Sibetan.
Β· Ciri Khas: Daging buahnya renyah dan tidak terlalu manis, membuatnya diminati oleh banyak orang.
Β· Peran Penting: Salah satu varietas salak yang memiliki nilai ekonomi penting di Bali.
4. Burung Madu Matari (NTB)
![]() |
Β· Habitat: Berukuran kecil, burung ini ditemukan di NTB.
Β· Ciri Khas: Jantan memiliki dahi, tenggorokan, dan dada hijau biru mengkilap, sementara betina mirip dengan burung-madu sriganti.
Β· Peran Penting: Menjadi bagian dari keanekaragaman hayati lokal dan memiliki daya tarik bagi para pengamat burung.
5. Rusa Timor (NTB)
![]() |
Β· Habitat: Rusa timor, atau Cervus timorensis, diperkirakan berasal dari Jawa dan NTB.
Β· Ciri Khas: Salah satu rusa asli Indonesia yang memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai herbivora.
Β· Peran Penting: Menjadi bagian dari keanekaragaman hayati NTB dan menjadi objek penelitian serta konservasi.
6. Jalak Bali (Bali)
![]() |
Β· Habitat: Hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali.
Β· Ciri Khas: Memiliki bulu putih kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam, dengan pipi berwarna biru cerah.
Β· Peran Penting: Merupakan hewan endemik Bali yang dilindungi dan menjadi lambang fauna provinsi tersebut.
7. Majegau (Bali)
![]() |
Β· Habitat: Flora identitas Bali, banyak ditanam di bangunan sakral di pulau Dewata.
Β· Ciri Khas: Dikenal dalam bahasa latin sebagai Dysoxylum densiflorum, pohon ini memiliki nilai budaya dan estetika yang tinggi di Bali.
Β· Peran Penting: Menjadi bagian integral dari lanskap dan kehidupan masyarakat Bali.
8. Komodo (NTT)
![]() |
Β· Habitat: Berasal dari Pulau Rinca dan Flores di NTT.
Β· Ciri Khas: Merupakan kadal terbesar di dunia dengan panjang rata-rata 2-3 meter dan umur mencapai 50 tahun.
Β· Peran Penting: Sebagai ikon pariwisata dan konservasi, serta memainkan peran penting dalam ekosistem pulau-pulau tempat mereka hidup.
9. Pohon Trunyan (Bali)
Β· Habitat: Ditemukan di Desa Trunyan, Bali, dimana proses penguburan tradisional dilakukan di bawah pohon tersebut.
Β· Ciri Khas: Tempat penguburan tradisional yang unik, dimana mayat diletakkan di bawah pohon dan tidak dikubur.
Β· Peran Penting: Memiliki nilai budaya dan spiritual yang tinggi bagi masyarakat setempat dan menjadi objek studi antropologi.
10. Anjing Kintamani (Bali)
![]() |
Β· Habitat: Berasal dari daerah pegunungan Kintamani di Bali.
Β· Ciri Khas: Sifatnya yang pemberani dan mudah dikenali secara fenotipe.
Β· Peran Penting: Merupakan bagian dari keanekaragaman hayati lokal dan memiliki nilai budaya sebagai anjing peliharaan dan penjaga.
Setiap flora dan fauna memiliki peran penting dalam ekosistemnya masing-masing serta memberikan nilai ekonomi dan budaya bagi masyarakat di sekitarnya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)