Salah satu mantra anak-anak yang kita sering dengar ketika bermain permainan tradisional adalah ''Hompimpa alaium gambreng''. Hampir di semua jenis permainan anak-anak menggunakan kalimat tersebut ketika bermain.
Tapi ternyata kalimat tersebut memiliki arti yang positif dan religius. Hompimpa alaium gambreng diambil dari bahasa Sansekerta.
Hompimpa Alaium Gambreng dalam bahasa Sansekerta memiliki arti "Dari Tuhan kembali ke Tuhan, ayo bermain". Kalimat ini sudah ada sejak zaman Hindu-Buddha di awal abad ke-5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Filosofi di balik kalimat "Hompimpa Alaium Gambreng" diyakini sebagai upaya leluhur untuk mengajarkan anak-anak tentang mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan hompimpa sebagai bagian dari permainan anak-anak sudah menjadi semakin langka.
Kalimat "Hompimpa alaium gambreng" umumnya dipakai oleh anak-anak yang berasal dari latar belakang budaya Jawa. Namun, dalam budaya Betawi, kalimat ini biasanya ditambahkan dengan frase di akhir, menjadi "Hompimpa alaium gambreng, Mpok Ipah pakai baju rombeng."
Permainan ini dimainkan dengan cara semua peserta mengucapkan kalimat "Hompimpa alaium gambreng" secara bersamaan sambil mendekatkan tangan mereka. Setelah itu, setiap peserta akan membalikkan tangan mereka sehingga terlihat sisi telapak tangan yang berwarna putih atau bagian punggung telapak tangan.
Selain itu, aturan untuk menentukan pemenang dalam permainan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks permainan. Misalnya, jika permainan ini digunakan untuk membagi tim, peserta bisa melihat berapa banyak yang menunjukkan telapak tangan atau punggung tangan untuk menentukan kelompok yang berbeda.
Permainan ini memiliki aturan dasar bahwa semua pemain harus membalikkan tangan secara serentak dan cepat. Jika ada pemain yang terlalu cepat atau terlalu lambat dalam membalikkan tangan, permainan harus diulang untuk menjaga keseragaman.
Biasanya, permainan ini dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Dengan variasi ini, permainan bisa digunakan dalam berbagai konteks, baik untuk bersenang-senang maupun untuk membagi kelompok dalam permainan yang lebih besar.
Permainan yang sering menggunakan frasa "Hompimpa alaium gambreng" yaitu seperti petak umpet, kucing-kucingan, dan bantengan. Dalam petak umpet, kalimat ini biasanya digunakan untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga atau pencari.
Demikian juga, dalam permainan kucing-kucingan, kalimat tersebut dapat menjadi cara menentukan siapa yang akan menjadi kucing dan siapa yang akan menjadi tikus.
Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)