Arti Nama-Nama Orang Bali Berdasarkan Urutan Kelahiran: Wayan hingga Ketut!

Arti Nama-Nama Orang Bali Berdasarkan Urutan Kelahiran: Wayan hingga Ketut!

Ni Wayan Santi Ariani - detikBali
Selasa, 07 Mei 2024 16:55 WIB
NUSA DUA,12/10-KARNAVAL BUDAYA BALI.Warga menggunakan pakaian adat mengikuti Parade Budaya Bali untuk memeriahkan perhelatan pertemuan delegasi IMF dan WGB 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10). Perhelatan IMF dan WGB 2018 diharapkan dapat meningkatkan angka pariwisata di Indonesia. KONTAN/Fransiskus Simbolon/12/10/2018
Foto: Ilustrasi warga Bali. (Rachman Haryanto/detikTravel)
Bali -

Bali merupakan pulau yang memiliki susunan tertata pada setiap sudutnya dengan kemasan tradisi, kebiasaan, adat-istiadat, dan sebagainya. Tatanan kehidupan masyarakat Bali juga ada pada nama orang-orangnya. Nama-nama orang Bali sangat khas, yakni wayan, nengah, komang/nyoman, dan ketut.

Meskipun sudah cukup familiar, nyatanya masih banyak yang belum tahu nama-nama khas orang Bali bukan hanya dijadikan pelambang untuk urutan kelahiran. Nama-nama tersebut ternyata memiliki arti dan maknanya tersendiri.

Lantas, apa ya arti dari nama-nama orang Bali berdasarkan urutan kelahirannya tersebut? Yuk simak informasinya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari artikel jurnal Sistem Penamaan Orang Bali karya I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja dan beberapa artikel lainnya, berikut merupakan nama-nama khas orang Bali berdasarkan urutan kelahiran beserta dengan artinya masing-masing.

1. Wayan

Wayan merupakan nama yang diperuntukkan oleh orang-orang Bali kepada anak yang lahir pertama kali dari sepasang suami istri. Wayan berasal dari kata 'wayah' yang berarti 'tua' (Budi, 2012). Berdasarkan jenis kelamin, nama wayan sendiri bersifat general dalam artian bisa diberikan pada anak laki-laki maupun perempuan.

ADVERTISEMENT


2. Nengah

Nengah merupakan nama yang diperuntukkan bagi anak kedua dari sepasang suami istri. Nengah berasal dari kata 'tengah' (Budi, 2012). Sama seperti halnya dengan nama wayan, nama nengah juga bersifat general sehingga bisa diberikan kepada anak laki-laki atau perempuan.


3. Komang/Nyoman

Komang atau nyoman merupakan nama yang diperuntukkan bagi anak ketiga. Terdapat beberapa asumsi mengenai asal-usul nama ini berdasarkan beberapa pustaka dan tokoh yang mengemukakannya. Menurut Budi (2012), nama nyoman berasal dari akar kata 'anom' yang berarti muda atau kecil. Sedangkan komang merupakan bentuk variasi dari nyoman.

Sedangkan menurut asumsi lain, kata nyoman berasal dari kata 'nyeman' yang berarti lebih tawar. Hal ini diumpamakan seperti sayur pelepah pisang (jukut ares) yang rasanya tawar apabila hanya direbus biasa.

Selain itu, nama nyoman dan komang juga dikatakan berasal dari kata 'uman' yang berarti sisa (Budi, 2012). Hal ini berkaitan dengan pandangan hidup orang Bali memiliki tiga anak sudah cukup dan seterusnya harus lebih bijak dengan tidak mengandung kembali.


4. Ketut

Nama ketut merupakan nama yang diperuntukkan bagi anak keempat dari sepasang suami istri. Nama ini berasal dari kata "ke tuwut" yang berarti 'mengikuti' atau 'membuntuti' (Budi, 2012). Hal ini sejalan dengan esensi nama ketut sebagai anak keempat atau terakhir yang biasanya memiliki watak mengikuti. Selain itu, masih terkait pandangan orang Bali tiga anak sudah cukup, nama ketut diambil bagi anak yang lahir setelah anak ketika yang sebenarnya sebagian besar tidak direncanakan sehingga dianggap anak tersebut ketuwut dalam Bahasa Bali (membuntuti atau mengikuti).

Dalam asumsi lain, nama ketut juga dikatakan berasal dari kata kuno yakni 'kitut' yang berarti sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang. Asumsi ini juga merujuk pada ketut sebagai nama untuk anak terakhir atau yang paling kecil.

Adapun keempat nama-nama tersebut memiliki variasinya atau sinonimnya. Nama wayan sinonimnya putu dan gede, nengah sinonimnya kadek dan made, dan nyoman sinonimnya komang. Nama ketut terbilang istimewa karena tidak memiliki sinonim.


Demikianlah artikel mengenai arti nama-nama orang Bali mulai dari wayan hingga ketut. Semoga informasi ini dapat berguna dan membuka wawasan detikers mengenai nama-nama khas orang Bali yang kerap kali digunakan.


Artikel ini ditulis oleh Ni Wayan Santi Ariani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads